MANADO – Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) menggelar Takshow membahas seputar kanker payudara dan tiroid di Graha Gubernuran, Bumi Beringin, Kota Manado, Rabu (9/2/2022).
Kegiatan ini merupakan rangkaian bakti sosial (baksos) PERABOI pada hari kedua di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Talkshow dalam agenda Muktamar PERABOI XII tersebut menghadirkan sejumlah narasumber yakni Ketua Pengurus Pusat (PP) PERABOI Dr Walta Gautama, perwakilan Pemprov Sulut dr Rinny Tamuntuan, mantan Menteri PPPA RI Linda Amalia Gumelar dan Dosen Psikologi Klinis Unjaya, Astriani Dwi Aryaningtyas.
Ketua PP PERABOI Dr Walta Gautama menjelaskan, pelaksanaan Muktamar terkait edukasi tentang kanker payudara dan tiroid, pertama dilakukan karena bulan Februari merupakan peringatan Hari Kanker Sedunia.
“Kedua karena kanker payudara itu berada di urutan satu baik di dunia dan Indonesia. Sehingga itu menjadi masalah tersendiri bagi kaum wanita,” terangnya.
Lanjut dia, kanker payudara selama 50 tahun terakhir di Indonesia masih pasien dengan status stadium tiga dan empat yang mendominasi.
“Pasien yang datang berobat sudah stadium tiga dan empat. Kalau untuk stadium satu itu angka kesembuhan sampai 90% dan stadium dua kurang dari 80%, stadium tiga kurang dari 60% dan stadium empat lebih rendah lagi atau kurang dari 20%,” ujarnya.
Menurutnya, ini sangat miris karena sudah 50 tahun kondisinya tetap sama. Sehingga kondisi ini perlu ada perhatian serius dengan melakukan sosialisasi yang lebih besar untuk memberikan edukasi bagi masyarakat.
“Terutama bagaimana cara mendeteksi dini kanker payudara dan tiroid. Muktamar lewat talkshow yang menghadirkan sejumlah narasumber termasuk penyintas yang sembuh dari kanker diharapkan dapat memberikan mafaat bagi masyarakat Sulut, terlebih kaum wanita agar memahami bagaimana tindakan menghadapi kanker payudara dan tiroid ini. Tujuannya supaya kita terus dapat menekan kasusnya,” jelasnya.
Sementara itu, dr Rinny Tamuntuan perwakilan dari Pemprov Sulut mengakui, sesuai data yang diterima pihaknya dari RSUP Prof Dr RD Kandou Manado untuk tahun 2021, yang menduduki peringkat pertama itu kanker payudara.
“Tentunya kanker payudara ini harus kita waspadai. Salah satu upayanya yaitu dengan kegiatan-kegiatan dalam rangka menekan kasus kanker payudara dan tiroid,” ujarnya.
Lanjut dia, Pemprov Sulut sendiri menyikapi kondisi ini dengan menyiapkan program-program supaya dapat mendorong masyarakat untuk memeriksa secara dini gejala kanker payudara.
“Terkait ini, Pemprov Sulut akan bekerja secara kolaborasi. Artinya, bukan hanya tugas dari dinas kesehatan, tetapi melibatkan juga dinas sosial dan dinas pemberdayaan perempuan,” ujarnya.
Rinny mengatakan, lewat talshow tersebut akan dilaporkan sekaligus memberikan masukan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut terkait kebijakan program yang lebih baik dalam menekan kasus kanker payudara di Bumi Nyiur Melambai.
Sekedar diketahui, pelaksanaan baksos PERABOI di hari pertema yaitu menggelar operasi kanker payudara gratis di RSUP Kandou dan RS Sentra Medika. (rivco tololiu)
Tinggalkan Balasan