MANADO – Dinas Parumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Provinsi Sulawesi Sulawesi Utara (Sulut) memacu pembangunan jalan Bandara-Likupang.
Proyek strategis di Bumi Nyiur Melambai tersebut secara bertahap terus dikebut pembebasan lahannya.
Kepala Dinas Perkimtan Sulut, Steve Kepel mengatakan tahun ini pihaknya fokus pada pembebasan lahan Segmen III yang masuk Desa Tatelu dan Desa Tatelu Rondor.
“Tahun 2022 ini, fokus kita melalui APBD untuk pembebasan lahan Tatelu-Tatelu Rondor,” ungkapnya, Kamis (12/5/2022).
Ia menjelaskan untuk Segmen III yakni Wasian-Tatelu menjadi kewenangan Pemprov Sulut.
“Kalau untuk Wasian sudah beres. Kini tinggal Tatelu-Tatelu Rondor,” terangnya.
Lanjut Kepel, sesuai identifikasi di lapangan untuk Tatelu Rondor ada sebanyak 126 bidang tanah yang akan dibebaskan.
“Kalau untuk titik di Desa Tatelu, sementara kita identifikasi lagi,” bebernya.
Mantan Kepala Dinas PUPR Sulut ini mengatakan ruas Jalan Bandara-Likupang terdapat empat segmen yang dikerjakan.
“Dua segmen itu dikerjakan atau dibebaskan lahannya oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara (Minut). Dan dua segmen itu dikerjakan Pemprov Sulut melalui Perkimtan yaitu segmen ketiga di titik Desa Tetelu, Desa Tatelu Rondor dan Desa Wasian,” urainya.
Kata Kepel, untuk Desa Wasian sudah diselesaikan atau dibebaskan sebanyak 132 bidang tanah.
“Masih ada lagi beberapa bidang yang sementara kita selesaikan. Untuk segmen empat, itu akan dibangun jalan baru. Jalan itu mulai dari Desa Lumpias sampai Desa Marinsow. Tapi untuk segmen ini akan dikerjakan di tahun depan, sesuai perencanaan,” katanya.
Ia mengakui pembangunan jalan Bandara Sam Ratulangi ke Likupang merupakan program prioritas dalam menunjung KEK Likupang.
“Jadi realisasi pembangunan Jalan Bandara Sam Ratulangi ke KEK Likupang memang terus kita genjot. Pembebasan lahan untuk pembangunan jalan terus dilakukan. Jalan yang akan dibangun sepanjang 31,5 km, sehingga pembebasan lahan terus dilakukan secara berkelanjutan. Rute terbagi atas empat segmen. Segmen 1 Bandara-Talawaan (4,6 km), Segmen 2 Talawaan-Tatelu (2,75 km), Segmen 3 Tatelu Wasian (4,1 km) dan Segmen 4 Wasian-Marinsouw (20,1 km),” terangnya.
Kepel juga menambahkan, rute Bandara-Likupang dibangun terbagi atas pembuatan jalan baru dan pelebaran jalan yang sudah ada.
“Sekira 25 kilometer itu jalan baru, sisanya dilakukan pelebaran. Jadi pelebaran menyasar ruas jalan di Desa Wasian-Tetelu-Tatelu Rondor. Jadi harus dibebaskan lahan pemukiman warga, bangunan rumah, ada juga yang kena pagar rumah. Tak ada persoalan menyangkut pembebasan lahan, yang selama ini pihaknya lakukan,” ujarnya.
“Tahapannya dilakukan dengan terbuka dan transparan. Nilai tanah dan bangunan ditentukan penilaian tim apraisal. Jika sepakat harganya maka kita tandatangan persetujuan, kalau keberatan dengan harganya maka gugat di pengadilan penilaian tim apraisal. Pemerintah terbuka bahkan mengumumkan di media lahan yang akan dibayarkan. Ngapain kami mau main-main, atau diam-diam, semua terbuka,” tandasnya. (rivco tololiu)
Tinggalkan Balasan