BITUNG – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara (KPw BI Sulut) melaksanakan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2022 yang menjangkau daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) di Sulut mulai Sabtu (16/7/2022).
Kepala Perwakilan BI Sulut, Arbonas Hutabarat mengatakan bahwa Ekspedisi Rupiah Berdaulat merupakan kegiatan distribusi uang ke daerah terluar di Sulut, yang dirangkaikan dengan penyaluran bantuan program sosial BI dalam bentuk sembako untuk membantu pemulihan ekonomi di wilayah 3T.
“Ekspedisi dilakukan guna menjamin kedaulatan NKRI melalui uang Rupiah. Bl Sulut bersinergi dan bekerja sama dengan TNI AL yang juga memiliki tugas menjaga kedaulatan NKRI, pada aspek pertahanan,” kata Arbonas disela acara pelepasan.
Untuk Sulut sendiri akan dilakukan di 2 Kabupaten Kepulauan yang termasuk dalam daerah 3T antara lain, di Pulau Rainis, Karatung, Marampit, Miangas yang masuk wilayah Kepulauan Talaud. Selanjutnya Marore dan Kalama wilayah Kepulauan Sangihe.
“Tahun ini merupakan tahun ke-4 dilaksanakannya Ekspedisi Rupiah Berdaulat, dimana kita menyiapkan uang sekira Rp3 Milliar untuk diedarkan di daerah 3T ini,” beber Arbonas.
BI Sulut juga memberikan bantuan sosial melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) yang telah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan/desa, tokoh-tokoh agama dan masyarakat kepulauan, terkait kebutuhan di masing-masing pulau.
“Adapun bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat kepulauan, dalam bentuk sembako, yaitu sebanyak 600 kg beras, 300 kg gula pasir, 300 kg minyak goreng, 600 dus mie instan,” kata Arbonas.
“Kemudian bantuan sosial lainnya, diberikan kepada kelompok nelayan, sekolah-sekolah, rumah-rumah ibadah dan kumpulan masyarakat. Diantaranya seperti laptop, printer, proyektor, alat olahraga, alat musik, baju seragam sekolah, sepatu sekolah, tas sekolah, buku pelajaran, buku pengetahuan, buku tulis, kipas angin, speaker aktif dan terpal serta genset,” kuncinya.
Selain sebagai upaya untuk memastikan ketersediaan uang Rupiah yang layak edar di masyarakat, kegiatan ini juga sekaligus sebagai upaya mengedukasi masyarakat mengenai gerakan Cinta, Bangga, Paham Rupiah (CBP) dan pelaksanaan program dedikasi untuk negeri. (Fernando Rumetor)
Tinggalkan Balasan