MANADO – Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) berjalan lancar pada Rabu (20/7/2022) di Ballroom Hotel Four Points by Sheraton Manado.

Adapun Rakorwil TPID Sulampua yang digelar Bank Indonesia (BI) ini mengundang banyak stakeholder dari Sulawesi hingga Papua, baik dari pemerintahan maupun unsur pelaku usaha di bidang hortikultura, peternakan hingga perikanan.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Arbonas Hutabarat mengungkapkan, dalam menghadapi tantangan inflasi ke depan, perlu tindaklanjut langkah strategis dengan program 4K terutama menjaga inflasi Volatile food.

“Untuk jangka pendeknya, ialah melalui percepatan realisasi Kerjasama Antar Daerah (KAD), peningkatan intensitas operasi pasar, dukungan fasilitasi distribusi dan logistik serta himbauan/gerakan untuk substitusi konsumsi pangan,” tutur Arbonas.

Sementara untuk jangka panjang, Arbonas mengatakan perlunya penguatan di sisi hulu (pembinaan klaster pangan, urban farming, digitalisasi), antara dan hilir serta penguatan peran lembaga afiliasi pemerintah (BUMN, BUMD, Bulog, dsb) sebagai agregator dan pelaksana kebijakan stabilisasi harga.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan dari pagi hingga sore hari itu, dirinya juga menyebut bahwa berbagai permasalahan yang dihadapi pelaku usaha di Sulampua dapat teridentifikasi baik di sektor pertanian, perikanan dan peternakan. 

“Diharapkan kita semua bersinergi untuk mencari solusi dari berbagai permasalahan tersebut,” ungkap Arbonas yang menjadi tuan rumah Rakorwil TPID Sulampua kali ini.

Melalui pertemuan dengan para pelaku usaha ini pun, kata Arbonas, diharapkan dapat mengurangi asymmetric information terutama sumber pasokan barang sehingga dapat mendukung ketersediaan serta pasokan antar waktu dan wilayah. 

“Beberapa komoditas yang potensial untuk dikerjasamakan antar pelaku usaha maupun antara Pemerintah Daerah di Sulampua antara lain cabe merah, cabe rawit, telur ayam ras, daging ayam ras, bawang merah dan ikan,” tuturnya.

Selain itu, lanjut Arbonas, pertemuan kali ini bisa menjadi sarana komunikasi dan sharing informasi antar pelaku usaha untuk membantu kelancaran usaha seperti sumber pasokan, perizinan dan lainnya. “Tindak lanjut hal ini, akan dibuatkan whatsapp grup pelaku usaha utama di Sulampua,” ujarnya. 

“Juga telah dilaksanakan penandatanganan Purchase Order (PO) komoditas hortikultura antara Koperasi Bersehati Manado dengan Asosiasi Pedagang Ternate. Hal yang sama diharapkan dapat dilakukan di provinsi lainnya,” kuncinya.

Salah satu hasil kesepakatan dalam Rakorwil TPID Sulampua ini juga ialah pelaksanaan Rakorwil TPID se-Sulampua selanjutnya akan dilaksanakan pada bulan November 2022 yang bertempat di Provinsi Papua. 

Turut hadir dalam Rakorwil kali ini Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, dan narasumber dari Deputi I Bidang Ekonomi Makro & Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir, Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah III, R. Budiono Subambang

Juga Kepala Perwakilan BI Sulsel Causa Iman Karana, Koord. Bid Observasi & Informasi Stasiun Klimatologi Sulut, Muhammad Chandra Buana, Wali Kota Ternate, Tauhid Soleman.

Serta Deputi Kepala Perwakilan, Devisi Perumusan dan Implementasi Kekda KPw BI Sulut, Fernando Butarbutar, maupun Perwakilan Kepala Bank Indonesia dari 9 daerah, instansi vertikal dan horizontal terkait. (Fernando Rumetor)