MANADO – Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI menganugerahi penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) untuk 9 daerah di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Sembilan daerah tersebut yakni Kota Tomohon dan Kota Kotamobagu dengan kategori KLA Nindya. Kemudian Kota Bitung, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dan Kota Manado berhasil meraih ketegori Madya.

Juga ada Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) yang membukukan kategori KLA tingkat Pratama.

Capaian tahun ini terjadi peningkatan, karena tahun 2021 lalu, baru 5 daerah di Sulut yang menyabet penghargaan KLA.

Penghargaan ini tak lepas dari upaya Pemprov Sulut melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Daerah (P3AD) yang terus memberikan pendampingan dan fasilitasi.

Kepala DP3AD Sulut, dr Kartika Devi Tanos mengatakan penyerahan penghargaan KLA tersebut dilakukan di Jakarta yang diberikan langsung Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati.

“Tentu pertama kita mengucapkan banyak terima kasih kepada Kementerian PPPA RI dan Ibu Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang memberikan penghargaan kepada 9 kabupaten/kota kita,” kata Devi, Jumat (22/7/2022).

Isteri tercinta Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw ini, memberi apresiasi kepada 9 kabupaten/kota yang berhasil melakukan pembenahan menjadi daerah yang layak anak dengan kategori masing-masing.

“Tentu capaian ini, bukan untuk kita berpuas diri. Tetapi harus menjadi batu loncatan kita untuk kembali meraih penghargaan berikutnya dan naik level,” terangnya.

Ia juga mendorong 6 kabupaten/kota lain di Sulut untuk tahun selanjutnya bisa menghargai penghargaan KLA.

Devi mengakui 6 kabupaten/kota tersebut sudah memiliki beberapa indikator yang memang menjadi persyaratan dan penilaian dalam mendapatkan KLA.

“Kalau dari hasil monitoring dan evaluasi serta fasilitasi yang kita lakukan waktu lalu, sebenarnya beberapa daerah sudah memiliki indikator-indikator penilaian itu. Tetapi belum terinput yang memang diwajibkan oleh pusat. Nah, ini harus diperbaiki lagi kedepannya. Agar 6 daerah ini di tahun selanjutnya, bisa meraih penghargaan KLA. Karena pengharapan ini sangat penting. Itu menunjukkan keseriusan kita dalam membangun generasi muda dan Sumber Daya Manusia (SDM) di masing-masing wilayah,” sebutnya.

“Saat ini tentu ada peningkatan. Karena tahun sebelumnya hanya 5 daerah yang meraih penghargaan, sekarang sudah menjadi 9,” tandasnya. (rivco)