MANADO – Lomba Pidato Kerukunan tahun 2022 yang digelar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menuai respon positif dari para peserta yang merupakan siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat.

Total sekira 209 siswa dari 98 sekolah se-Sulut mengirimkan wakilnya untuk mengikuti perlombaan yang baru pertama kali digelar di Indonesia, terlebih khusus di Bumi Nyiur Melambai ini.

“Kegiatan ini akan kami usulkan ke tingkat nasional di Temu Nasional di Kepulauan Riau pada 5-8 Oktober nanti. Kami harapkan ini bisa menjadi agenda lomba nasional,” ujar Ketua FKUB Sulut, Pdt. Lucky Rumopa, Jumat (30/9/2022).

Dalam tahap penyisihan yang digelar di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulut, Pdt. Lucky menyampaikan bahwa kegiatan ini telah membawa dampak positif kepada generasi muda yang ikut di dalamnya.

“Dari sini kita akan menyeleksi hingga 40 anak terbaik yang akan tampil di babak semifinal dan final pada 17-18 Oktober di Manado Town Square 3,” ungkap Pdt. Lucky dalam sambutannya.

Menurutnya, lewat lomba pidato kerukunan ini, kerukunan telah menjadi milik generasi baru yakni Generasi Z atau Generasi Milenial yang sedang menuju era teknologi dan transformasi informatika lewat internet.

“Kita akan mengawal agar lomba pidato kerukunan ini akan melahirkan duta-duta kerukunan. Yang masuk 40 terbaik inilah yang akan ditetapkan sebagai duta-duta kerukunan di acara puncak nanti,” tandasnya.

Mereka pun, kata Pdt. Lucky, akan dibimbing dan dibina untuk menjadi Generasi Z yang akan menjadi garda terdepan dalam menyampaikan arti kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat.

Ajang perlombaan ini juga bertujuan untuk terus memupuk kerukunan dan toleransi beragama di tengah-tengah anak muda yang akan menjadi penerus di masa depan.

Sementara itu, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulut, Rio Dondokambey yang turut hadir dalam acara seleksi menuturkan bahwa kerukunan dan toleransi berarti adanya kesadaran untuk menerima bahwa kita itu tercipta berbeda-beda.

“Kami sangat mengapresiasi FKUB dan panitia penyelenggara yang sudah menggelar perlombaan ini. Secara tidak langsung juga, anak-anak dan guru-guru disini diingatkan kembali tentang arti kerukunan itu,” bebernya.

“Dan lewat Pancasila, 5 sila yang ada intinya tentang bagaimana kebersamaan kita untuk hidup berbeda-beda, tetapi selalu tetap satu,” tambah Rio yang juga Ketua Kadin Sulut ini.

Dirinya berpesan agar para peserta yang ikut dalam perlombaan ini bisa terus menyebarluaskan kerukunan dan persaudaraan bagi orang yang berada disekeliling.

“Saya pun berharap tahun depan kegiatan perlombaan ini akan dilaksanakan kembali, dan digelar lebih besar dan lebih meriah dengan peserta yang lebih banyak lagi,” tandas Rio.

Lebih lanjut dikatakannya, lomba pidato kerukunan yang digelar di Sulut ini kiranya bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya di Indonesia, untuk menggelar kegiatan serupa.

Adapun, Miss Indonesia 2022 Audrey Vanessa turut hadir dan memberikan semangat serta motivasi bagi para generasi muda untuk terus membangun kerukunan antar umat beragama. (Fernando Rumetor)