MANADO – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terus mematangkan persiapan jelang Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) yang bakal dilaksanakan 15 Oktober-14 November 2022.

Salah satunya dengan menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Penguatan Strategi Lapangan Regsosek 2022 di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulut, Kamis (6/10/2022).

Kepala BPS Sulut, Asim Saputra mengungkapkan bahwa BPS akan menggerakan sekira 4300 petugas lapangan se-Sulut untuk Pendataan Awal Regsosek ini.

“Mereka mendata dan akan mengkover seluruh keluarga yang ada di Sulawesi Utara ini. Semua harus wajib masuk kedalam Registrasi Sosial Ekonomi,” kata Asim kepada wartawan.

Tujuan dari Regsosek, bebernya, adalah untuk mengkover seluruh penduduk agar masuk kedalam basis data yang nantinya digunakan untuk perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat.

Data yang terhimpun bakal digunakan untuk berbagai kebutuhan. “Tidak hanya untuk bantuan sosial, tapi juga pengembangan UMKM, penyandang disabilitas, dan lainnya,” tandas Asim.

Dirinya pun meminta agar masyarakat Bumi Nyiur Melambai mau menerima kedatangan para petugas lapangan dengan baik dan membukakan pintu seluas-luasnya.

“Para petugas akan dibekali identitas dan surat tugas dari BPS, dan mereka sudah kita latih untuk memperkenalkan diri sebagai petugas Regsosek,” tutur Asim.

Nanti akan ada 83 pertanyaan yang mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat. “Seperti kepemilikan aset, tingkat pendidikan, pekerjaan, apakah memiliki keterbatasan seperti disabilitas, kurang lebih seperti itu,” jelasnya.

BPS pun bertekad tidak ada satupun warga yang terlewati. “Program ini diharapkan bisa mendata warga yang unregister people itu. Nanti Dinas Dukcapil akan menyelesaikan kekurangan dari unregister people,” kuncinya. (Fernando Rumetor)