MANADO – Bulan Inklusi Keuangan (BIK) menjadi momentum istimewa bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Sulawesi Utara dan Gorontalo (BSG) untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di tengah masyarakat.

Mengangkat tema ‘Kondisi Terkini Industri Perbankan di Sulawesi Utara dan Gorontalo’, hal tersebut menjadi harapan untuk semakin memperkuat komitmen dalam peningkatan akses keuangan bagi seluruh masyarakat di wilayah Sulut dan Gorontalo.

BSG bersama OJK pun berkolaborasi menggelar Media Gathering 2022 di Luwansa Hotel Manado pada Senin (17/10/2022), untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di tengah masyarakat.

Bank SulutGo (BSG), menjadi salah satu perbankan turut mendorong inklusi keuangan di tengah masyarakat dengan melakukan berbagai kegiatan guna memberikan literasi dan pemahaman kepada masyarakat untuk menggunakan akses keuangan sesuai aturan.

Direktur Utama BSG Revino Pepah mengungkapkan, industri keuangan punya banyak produk, tetapi masyarakat bisa salah memanfaatkan atau menggunakan produk dari pelaku industri keuangan yang tidak resmi seperti pinjaman online (Pinjol) ilegal dan investasi bodong.

“Saat masyarakat menggunakan produk keuangan yang tidak legal, maka akan berakibat fatal kepada masyarakat itu sendiri,” ujar Revino kepada para awak media.

BIK, kata dia, dilaksanakan oleh semua pelaku industri keuangan yang berada di bawah pengawasan OJK, guna memberikan literasi dan pemahaman kepada masyarakat untuk menggunakan akses keuangan dengan cara yang benar.

“Sehingga masyarakat mampu menggunakan dan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan dengan benar dan baik,” beber Revino.

Peran media dalam mencapai target inklusi keuangan, lanjutnya, sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait produk-produk keuangan, dan mengedukasi bahaya akses keuangan ilegal seperti pinjol ilegal dan investasi bodong.

“Media gathering merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam memperingati bulan inklusi keuangan,” kata Revino.

Sementara itu, Kepala OJK Sulutgomalut, Winter Marbun menyebut, mencapai target inklusi keuangan merupakan tugas berat karena harus mengarahkan masyarakat untuk menggunakan akses keuangan dengan benar dan sesuai ketentuan.

“Ini yang menjadi tantangan. Beda kalau kita mengarahkan masyarakat untuk memanfaatkan produk keuangan,” terangnya.

Dijelaskan Winter, BIK pada bulan Oktober ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai target inklusi keuangan pemerintah yang mencapai 90% di tahun 2024.

“Jika semua masyarakat sudah memanfaatkan akses keuangan maka kemakmuran akan tercapai, karena salah satu kunci utamanya akses keuangan,” katanya.

Sekadar diketahui, BIK digelar sebulan penuh, mulai tanggal 1 hingga 31 Oktober 2022 di seluruh wilayah Indonesia.

Kasubbag Layanan Konsumen dan HUMAS, Mouren Monigir menjelaskan rangkain BIK, OJK akan menggelar FIN Expo, yang melibatkan IJK. Disebutkannya pula, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan literasi ke masyarakat terkait industri keuangan.

“Jadi kegiatan akan dipusatkan di Kawasan Megamas Manado. Selama BIK, ada juga program khusus selama bulan Oktober, antara lain penjualan produk/jasa keuangan berinsentif melalui pemberian discount, cashback, poin, bonus atau reward,” kata Monigir. (Fernando Rumetor)