MANADO – Bulan Bahasa dan Sastra dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan setiap bulan Oktober sejak 1980. 

Peringatan ini tidak lepas dari peristiwa bersejarah Sumpah Pemuda, yang jatuh pada tanggal 28 Oktober. Butir ketiga Sumpah Pemuda menyatakan bahwa Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa persatuan di Indonesia.

Peringatan Bulan Bahasa dan Sastra tahun 2022 juga dilaksanakan oleh Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara (BBPSU) di bulan Oktober di minggu pertama dengan kegiatan Bincang Sastra yang membicarakan kesastraan yang ada di Sulawesi Utara. 

“Kemudian di minggu kedua diadakan kegiatan Pentas Sastra. Di minggu ketiga diadakan Lomba Baca Puisi,” ujar Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara, Januar Pribadi, Sabtu (22/10/2022) di Kantor BBPSU. 

Di minggu keempat, tepatnya pada hari Sabtu ini, diadakan Kegiatan Bercerita untuk Anak yang menghadirkan pencerita, yaitu Konsul Jenderal, Konsulat Jenderal Filipina di Manado.

Serta dari Ketua Persatuan Istri Karyawan/Karyawati PLN UIW Suluttenggo, dan fasilitator dari layanan Literasi Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara. 

“Minggu terakhir atau minggu kelima nanti, rangkaian kegiatan di Bulan Bahasa dan Sastra akan ditutup dengan kampanye Bahasa Indonesia,” beber Januar.

Kegiatan Bercerita untuk Anak sendiri menampilkan tiga orang pencerita. Pencerita pertama, Konsul Jenderal Filipina, Angelica C. Escalona yang menceritakan kisah The Legend of Pina dalam bahasa Indonesia. 

“Buku ini sendiri aslinya ditulis dalam bahasa Inggris sehingga beliau melakukan persiapan khusus untuk bercerita dalam bahasa Indonesia,” ungkap Januar. 

Angelica pun menyampaikan bahwa memang awalnya dirinya merasa deg-degan karena baru mulai belajar Bahasa Indonesia pada bulan September lalu.

“Saya memilih cerita yang saya sukai ketika masih kecil, dan dengan bantuan translator kemudian cerita tersebut bisa saya sampaikan dengan Bahasa Indonesia,” pungkasnya.

Pencerita kedua dari Ketua Persatuan Istri Karyawan/Karyawati PLN UIW Suluttenggo, Elisa Meijer Ari Dartomo yang menceritakan tentang komik berjudul Lintar. 

“Kegiatan ini merupakan program pertama terkait Literasi yang saya ikuti semenjak menjadi Ketua PIKK PLN UIW Suluttenggo. Saya berharap kegiatan ini bisa masuk juga dalam program kerja PIKK,” beber Elisa. 

Sementara itu, pencerita ketiga ialah Founder Komunitas Tuli Peduli Bitung (Kaleb) Sulut, Donna Christha Renata yang menceritakan tentang buku cerita anak Sulut berjudul Dunia Kobi.

Donna Christha Renata pun mengenalkan sedikit tentang bahasa isyarat yang menjadi bagian penting buku Dunia Kobi ini. (Fernando Rumetor)