MANADO – Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Steven Kandouw, menjadi Inspektur Upacara (Irup) di peringatan Hari Pahlawan di halaman Kantor Gubernur Sulut, Kamis (10/11/2022).

Ia kesempatan itu menyampaikan amanat Menteri Sosial (Mensos) RI yang mengajak segenap komponen masyarakat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Dalam amanat itu, pemerintah ingin mengingatkan kembali semangat dan keikhlasan perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan meski hanya bermodalkan bambu runcing.

“Merdeka atau Mati! Para Pejuang Kemerdekaan Indonesia dengan gagah berani melawan para penjajah. Pejuang kemerdekaan kita sepenuhnya percaya bahwa masa depan Indonesia, anak dan cucu kandung Revolusi Indonesia sangat layak untuk diperjuangkan,” ucapnya.

Lanjut Wagub Kandouw, perjuangan besar bangsa Indonesia saat ini yakni, menaklukkan ancaman dan tantangan yang ada di depan mata berupa pemanasan global yang memicu bencana alam, kelangkaan pangan, energi dan air bersih.

“Kita mempunyai semua modal dasar untuk menjadi bangsa pemenang. Marilah kita bergerak bersama dan maju bersama dengan tekad untuk menang. Sekali Merdeka, Tetap Merdeka,” ujarnya.

Lanjut dia, diperlukan upaya untuk pengembangan dan pemanfaatan energi baru dan terbaharukan. Melakukan pengembangan sumber pangan berbasiskan potensi dan kearifan lokal, sebagai solusi pemenuhan kebutuhan pangan dan memperkuat keragaman pangan. Mengelola sumber daya air secara bijak untuk menjamin keamanan dan ketahanan sumber daya air yang diharapkan dapat menopang keberlangsungan hidup dan kehidupan generasi kini dan generasi mendatang dengan lebih baik lagi.

“Tidak mudah memang tapi pasti bisa. Karena para pahlawan kita telah memberikan Teladannya. Mereka pada masanya mengajarkan pada kita beragam nilai untuk kita tiru. Kita warisi dan kita ikuti, sehingga jejak kemenangan niscaya akan berada dalam genggaman. Dengan senjata, dengan pemikiran, dengan karya-karya nyata, para pahlawan bangsa telah mengajarkan kepada kita bahwa kita bukan bangsa pecundang. Kita tidak akan pernah rela untuk bersimpuh dan menyerah kalah. Sebesar apapun ancaman dan tantangan akan kita hadapi. Dengan tangan mengepal, dan dada menggelora. Dari Aceh hingga Papua, saya melihat dan merasakan geliat serta semangat untuk bangkit makin menyala,” tukasnya.

Dikatakannya, masyarakat di mana pun berada menyuarakan gairah untuk berantas kebodohan dan perangi kemiskinan dalam arti yang luas. Mulai dari meningkatkan pengetahuan, melatih ketrampilan, sampai dengan budi daya dan pengelolaan hasil bumi. Inilah tantangan yang sesungguhnya bagi para pejuang muda untuk mengelola kekayaan alam Indonesia yang luar biasa bagi kejayaan bangsa dan negara tercinta.

“Mari kita merajut kesejahteraan, menjadi pahlawan bangsa di masa depan. Mari kita jadikan momentum peringatan Hari Pahlawan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, saling menghargai satu sama lain. Mengisi kemerdekaan dengan menjadi pahlawan yang dimulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar dan seterusnya. Jadikanlah semangat dan nila-nilai kepahlawanan sebagai inspirasi dalam setiap langkah hidup dan kehidupan kita bersama,”ucap Wagub Kandouw dalam amanat tertulis Mensos Risma.

Diakhir sambutan itu, Wagub mengajak untuk mengenang dan menghormati perjuangan para pahlawan. Bersama membangun ingatan kolektif bangsa agar dapat mengimplementasikan semangat dan nilai-nilai luhur para pahlawan, serta bersama perkuat persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai NKRI yang merupakan amanat Pahlawan Bangsa.

“Ayo kita berantas kebodohan, perangi kemiskinan dan upaya pecah–belah bangsa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Kita lawan paham radikal, kita tumbuh kembangkan semangat gotong royong menyongsong masa depan yang cerah. Pahlawan akan menjadi teladan bagi kita mengarungi masa–masa penuh tantangan. Teladan bagi kita menata masa depan dan menjadi pemenang,” pungkasnya. (rivco)