MANADO – 9 Desember 2022 diperingati sebagai Hari Antikorupsi Sedunia. Hari ini menjadi momentum untuk menggalakkan perlawanan melawan korupsi. Seperti yang terus dilakukan oleh Garda Tipikor Indonesia (GTI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). 

Dalam momen Hari Antikorupsi Sedunia tahun ini, GTI Sulut menekankan pentingnya pelaksanaan Good Governance atau tata kelola pemerintahan yang baik di seluruh tingkatan Pemerintahan yang ada di Sulut.

“Yang menjadi perhatian kami ialah Pemerintahan yang terbuka dan transparan di Kota Manado,” ungkap Ketua GTI Sulut Risat Sanger yang didampingi Sekretaris GTI Manado Benny Montolalu dan Jubir GTI Sulut Ronald Ginting, Kamis (8/12/2022).

Pihaknya melihat bahwa Pemkot Manado telah melakukan digitalisasi, sehingga masyarakat bisa ikut melihat dan mengawasi. Digitalisasi dalam pengelolaan keuangan daerah menjadi salah satu kunci untuk mencegah terjadinya korupsi.

“Kami berharap pola Pemkot Manado yang telah melakukan digitalisasi ini, bisa dicontoh dan diterapkan juga oleh Pemerintah Kabupaten/Kota lainnya di Sulawesi Utara, agar masyarakat bisa ikut terlibat dalam pengawasan,” beber pria yang akrab disapa Icat itu.

Disisi lain, GTI Sulut juga menyoroti terkait penanganan kasus korupsi di Sulut yang terkesan masih berjalan lambat. “Sudah 6 kali pergantian Kapolda, namun tidak ada yang signifikan,” bebernya.

Kendati demikian, Icat mengapresiasi langkah Polda Sulut yang telah mengungkap kasus korupsi dana penanganan Covid-19 di Minahasa Utara dan pihak Kejaksaan Tinggi Sulut yang tengah menangani kasus terkait PDAM Manado.

“Kami ingin mengingatkan kepada para penegak hukum, agar serius dalam memerangi dan menangani kasus Korupsi di Sulawesi Utara,” beber Icat dalam konferensi pers-nya. 

Lebih lanjut dikatakannya, bilamana GTI Sulut mendapati adanya kelambatan dalam proses penanganan kasus korupsi di Sulut, maka GTI Sulut tak segan untuk turun kejalan.

“Aktivis Garda Tipikor Indonesia akan turun kejalan untuk mengingatkan mereka (penegak hukum) secara langsung, agar serius menangani kasus-kasus korupsi ini,” tukasnya. (Fernando Rumetor)