MANADO – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mencatat nilai sementara ekspor nonmigas Sulut pada November 2022 mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya.
“Nilai FOB Ekspor Nonmigas Sulut pada bulan November 2022 senilai US$ 65,56 juta, mengalami penurunan sebesar 20,12 persen dibandingkan Oktober 2022 yang senilai US$ 82,06 juta (m-to-m),” kata Kepala Bagian Umum BPS Sulut, Dadan Sudarmadi dalam Berita Resmi Statistik, Kamis (15/12/2022).
Sementara itu, bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2021 (y-on-y), nilai ekspor Sulawesi Utara juga mengalami penurunan, yaitu sebesar 37,81 persen.
“Komoditas ekspor nonmigas terbesar pada November 2022 masih didominasi lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15), senilai US$ 30,25 juta atau 46,15 persen dari total ekspor,” bebernya.
Adapun, nilai ekspor nonmigas Sulut pada November 2022 tercatat sebesar US$ 65,56 juta sementara impornya senilai US$ 21,00 juta. Dengan demikian, Neraca Perdagangan Sulut pada November 2022 tercatat Surplus US$ 44,55 juta (angka sementara).
Nilai impor Sulut tersebut mengalami kenaikan sebesar 70,51 persen dibandingkan dengan bulan Oktober 2022 (m-to-m). Bila dibandingkan dengan bulan November 2021 (y-on-y), juga mengalami kenaikan sebesar 273,45 persen.
“Dimana untuk komoditas impor terbesar adalah bahan bakar mineral (HS 27), senilai US$ 15,80 juta atau 75,24 persen dari total impor Sulut,” kata Dadan.
Jika dilihat, negara tujuan ekspor terbesar Sulawesi Utara pada November 2022 adalah Brazil sebesar US$ 9,85 juta atau 15,03 persen dari total ekspor.
Sedangkan Malaysia menjadi negara asal impor terbesar pada bulan November 2022 yang mencapai US$ 12,74 juta atau sebesar 60,65 persen dari total impor. (Fernando Rumetor)
Leave a Reply