JAKARTA – Tak hanya kreatif, unik, dan estetis, motor modifikasi yang ditampilkan pada Honda Modif Contest 2022 harus memenuhi unsur keamanan dan fungsionalitas.
Untuk diketahui, seluruh indikator tersebut merupakan parameter penilaian juri. Modifikasi harus aman, fungsional, dan relevan.
“Kami ingin HMC menjadi barometer modifikasi, sekaligus sebagai ajang edukasi bagi para modifikator di Tanah Air, bahwa motor modifikasi tidak hanya sebagai pajangan kontes, tetapi juga layak jalan dan aman,” ujar Hidayat Priyo Wibowo, salah satu juri yang merupakan professional builder Retro Classic Cycles, Yogyakarta.
HMC pun menjadi event tahunan AHM yang semakin menjadi acuan dan kiblat modifikasi oleh para modifikator. Beragamnya peserta dari berbagai daerah dengan karya kreatif dan inovatif, memantapkan HMC sebagai ajang yang kerap memunculkan tren modifikasi sepeda motor.
Muhammad Agung Perdana (Yaya), salah satu juri yang berasal dari Queen Lekha Choppers. Yogyakarta, mengatakan penyelenggaraan HMC menyerap banyak peserta yang menampilkan karya modifikasi beragam tiap tahunnya. Pada penyelenggaraan 2022, HMC banyak menyerap peserta dengan modifikasi motor matik.
”Hampir setiap daerah menampilkan modifikasi matik yang layak dengan ciri dan gayanya masing-masing. Terdapat unsur budaya dan kekhasan daerah pada karya mereka. Bisa dibilang, salah satu tren modifikasi 2022 adalah matik yang proper,” ujar Yaya.
HMC 2022 digelar secara Hybrid
HMC 2022 diselenggarakan secara hybrid (online dan offline), dimulai dengan pengiriman karya modifikasi sepeda motor Honda pada periode 7–20 November 2022.
Sepeda motor hasil modifikasi para peserta yang lolos scrutineering ditampilkan secara virtual pada 7-21 November 2022 pada microsite di www.astra-honda.com/hondamodifcontest.
Penjurian tahap awal dilakukan di beberapa wilayah, yaitu Sumatera Utara, Riau Daratan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.
Sebanyak 878 peserta berkompetisi dari 12 wilayah tersebut, lalu terpilih 108 peserta, diadu kembali pada Final Battle yang diselenggarakan secara offline di Yogyakarta.
HMC melombakan 9 kelas, yakni All stock & Advance untuk sepeda motor produksi di bawah tahun 2006, serta juga dibuka kategori Matic & Cub Stock/Bolt On, Matic & Cub Advance, Sport Naked, Sport Fairing, Sticker/ decals.
Kemudian Racing Style, Community Touring untuk kategori sepeda motor dengan produksi di atas tahun 2006. Terakhir, ada kelas Free for All (FFA) untuk semua kategori skutik, cub, dan sport Honda dari semua tahun produksi.
Karya modifikasi kelas komunitas pada Final Battle HMC 2022 juga dimeriahkan hadirnya para bikers dari komunitas sepeda motor CB150X Adventure Indonesia yang menggali berbagi inspirasi untuk diwujudkan pada sepeda motor kesayangannya.
PT Daya Adicipta Wisesa pun mengutus 8 modifikator terbaiknya yang merupakan pemenang tingkat regional Honda Modif Contest yang diadakan secara virtual pada November yang lalu.
Sepeda Motor Honda CBR250RR milik Rico Indra Keintjem berhasil menjadi juara 2 (dua) kategori Sport Fairing. Begitu juga dengan sepeda motor Honda Scoopy milik Liati mendapat juara 2 (dua) kategori Sticker/ Daclas. Royke Pangalila pemilik sepeda motor Honda ADV150 mendapat juara 3 (tiga) kategori Community Touring.
Bonny Pandelaki, Promotion Section Head PT. DAW mengatakan bahwa modifikator di Sulawesi Utara sangat kreatif dimana hampir setiap tahunnya perwakilan DAW selalu mendapat juara pada ajang HMC.
“Gelaran HMC memfasilitasi kreativitas para modifikator melalui modifikasi sepeda motor Honda,” beber Bonny dalam keterangan resminya.
“HMC tidak hanya menjadi wadah kreasi, namun menjadi rujukan modifikator khususnya konsumen Honda untuk menghasilkan karya yang sesuai karakter masing-masing dengan tetap mengutamakan unsur kenyamanan dan keamanan berkendara,” kuncinya. (Fernando Rumetor)
Tinggalkan Balasan