Wamendag Jerry mengatakan, hasil pantauan tersebut sejalan dengan data Kementerian Perdagangan terkait rata-rata harga eceran nasional bapok.
Harga sebagian besar stabil, tetapi ada sedikit kenaikan di beberapa komoditas, antara lain cabai, bawang merah, dan telur ayam ras.
Kementerian Perdagangan bersama Kementerian Dalam Negeri, Badan Pusat Statistik (BPS), dan pemerintah daerah menyusun Indeks Perkembangan Harga (IPH) sebagai upaya bersama mengendalikan inflasi di daerah.
Dalam kunjungan tersebut, Wamendag Jerry didampingi Direktur Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dan Perdagangan Jasa Kementerian Perdagangan Rifan Ardianto, Bupati Minahasa Utara Joune Ganda, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara Daniel A. Wawengkang, dan Walikota Manado Andrei Angouw.
Pada kesempatan tersebut, Wamendag Jerry menekankan, minyak goreng curah rakyat (MGCR) Minyakita semakin merata ketersediaannya berkat dukungan program tol laut. Minyakita kini sudah tersedia di 34 provinsi.
Dinas yang membidangi perdagangan di 34 provinsi telah melaporkan terdapat Minyakita di area pasar pantauan. Wamendag Jerry menuturkan, Minyakita telah menjangkau Indonesia Timur, seperti Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Di Nusa Tenggara, Minyakita sudah tersedia di Kupang, bahkan di daerah terdepan, terluar, tertinggal (3T) seperti Atambua. Sedangkan, di Maluku dan Maluku Utara, Minyakita sudah tersedia di Ambon, Maluku Tenggara, Masohi, dan Tidore Kepulauan.
Sementara, di Papua dan Papua Barat, Minyakita sudah tersedia di Merauke dan Manokwari. Wamendag Jerry menambahkan, Kementerian Perdagangan terus memantau harga dan pasokan Minyakita.
“Selain itu, Kementerian Perdagangan akan menindak tegas yang menjual Minyakita di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000/liter atau Rp15.500/kg. Kami juga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah mengawal harga dan pasokan Minyakita,” tandas Wamendag. (Fernando Rumetor)
Tinggalkan Balasan