MANADO – Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara (BPS Sulut) mencatat neraca perdagangan Sulut pada Januari 2023 positif dengan mencatatkan surplus sebesar US$60,17 juta atau 60,17 juta Dollar AS.
Hal tersebut diungkapkan Kepala BPS Sulut, Asim Saputra dalam Berita Resmi Statistik (BRS) yang dirilis pada Rabu (15/2/2023).
“Ekspor Sulut pada Januari 2023 mencapai US$77,86 juta, sedangkan Impor tercatat sebesar US%17,96 juta,” ungkap Asim.
Secara year-on-year (yoy), nilai Ekspor Sulut Januari 2023 ini mengalami peningkatan sebesar 28,39% dibandingkan dengan bulan Januari 2022 yang berada di angka US$60,64 juta.
Begitu pula dengan impor, dimana secara yoy nilai impor Sulut pada Januari 2023 mengalami kenaikan sebesar 120,98% dibandingkan dengan Januari 2022 yang berada di angka US$8 juta.
Lebih lanjut dikatakan Asim, komoditas ekspor nonmigas terbesar pada Januari 2023* masih didominasi lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15), senilai US$46,07 juta atau 59,18 persen dari total ekspor.
“Sedangkan untuk komoditas impor terbesar adalah bahan bakar mineral (HS 27), senilai US$14,26 juta atau 80,64 persen dari total impor,” bebernya.
Adapun negara tujuan ekspor terbesar Sulawesi Utara pada Januari 2023 adalah Tiongkok sebesar US$16,95 juta atau 21,78 persen dari total ekspor.
“Sedangkan Malaysia menjadi negara asal impor terbesar pada bulan Januari 2023 yang mencapai US$11,04 juta atau sebesar 62,43 persen dari total impor,” sebut Asim.
Sekadar diketahui, rilis BPS terkait Perkembangan Ekspor dan Impor Sulut pada Januari 2023 masih berupa angka sementara. (Fernando Rumetor)
Tinggalkan Balasan