MANADO – Setiap tanggal 21 Februari dijadikan sebagai peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Indonesia sejak tahun 2006 lalu. 

Longsornya sampah di TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat pada 21 Februari 2005 silam, dimana sampah dapat menjadi mesin pembunuh yang dapat merenggut nyawa hingga ratusan jiwa menjadi pemicu ditetapkannya insiden tersebut sebagai HPSN.

Peringatan Hari Jadi ini dijadikan sebagai momentum berharga dalam meningkatkan kesadaran serta kepedulian masyarakat terhadap penyelesaian permasalahan sampah yang kian kompleks.

Dilaksanakan secara serentak di Indonesia, Grand Luley Manado bersama rekanan Hotelier yang ada di Manado turut berpartisipasi pada Hari Peduli Sampah Nasional dengan melaksanakan kegiatan bersih-bersih pantai yang ada di kawasan Taman Laut Bunaken.

Aksi bersih-bersih pantai ini diinisiasi karena lokasinya yang adalah Tempat Wisata terkenal di Manado tapi seringkali dipenuhi sampah buangan dari masyarakat sekitar kota Manado.

Puluhan orang berpartisipasi dalam kegiatan pembersihan yang dilaksanakan mulai dari pukul 10:00 sampai dengan 11:00 WITA ini.

Pesertanya bukan hanya dari Grand Luley Manado dan Luley Dive Center, tapi juga tim dari beberapa Hotel di Manado (Hotelier) bersama dengan tim dari Polsek Bunaken serta Masyarakat yang ada di sekitar Pantai Liang di pulau Bunaken. 

Jenis sampah yang berhasil dikumpulkan adalah kebanyakan sampah plastik seperti botol air mineral, kemasan makanan, sedotan plastik juga sampah organik berupa ranting, daun dan rerumputan kering. 

Sampah-sampah yang telah dikumpulkan, dipisah antara yang organik dan plastik yang nantinya akan dipilah lagi di Bank Sampah Grand Luley Manado yang sudah ada sejak tahun 2022 ini.

“Membersihkan pantai kita adalah langkah untuk membersihkan lautan kita. Pembersihan pantai secara teratur adalah salah satu praktik hijau di resor kami,” ucap General Manager Grand Luley Manado, Ariestra.

“Dan menerapkannya secara rutin akan meningkatkan ekosistem pesisir dan laut dengan memastikan bahwa tidak ada sampah yang membunuh kehidupan laut atau cukup beracun yang mengganggu siklus kehidupan akuatik,” sebutnya.

Ariestra pun berharap melalui aksi pembersihan ini semakin meningkatkan kepedulian kita terhadap lingkungan yang bebas sampah, dengan menerapkan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle).

Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah, Reuse berarti menggunakan kembali benda yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama, dan Recycle yang berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang baru yang bermanfaat.

Selamat Hari Peduli Sampah Nasional 2023! (Fernando Rumetor)