MANADO – Fenomena Gerhana Matahari Hibrid terlihat di Kota Manado pada Kamis (20/4/2023).

Dari pantauan BMKG Stasiun Geofisika Manado, Gerhana Matahari Hibrid yang terlihat di Kota Manado berupa Gerhana Matahari Sebagian.

Sementara di bagian Indonesia lainnya bisa melihat Gerhana Matahari Total, yakni di Pulau Biak, Provinsi Papua dan Pulau Kisar, Provinsi Maluku.

“Di Manado puncaknya tadi pada jam 12:37 dimana 74,4% dari piringan matahari tertutup oleh bayangan bulan,” ujar Kepala BMKG Stasiun Geofisika Manado, Tony Agus Wijaya.

Ia menuturkan bahwa Gerhana Matahari Sebagian ini membuat Matahari terlihat seperti sabit atau seperti huruf C yang terbalik.

“Beruntung cuaca di Kota Manado ini cerah sehingga kita bisa memantau Gerhana Matahari Sebagian mulai dari awal fase hingga akhir fase itu sekira 3 jam 2 menit,” sebutnya.

Diketahui, dari pengamatan BMKG Stasiun Geofisika Manado terlihat awal kontak pertama Gerhana Matahari Sebagian terjadi pukul 11:05 WITA, kemudian kontak akhir pada pukul 14:08 WITA.

“Masyarakat tidak perlu khawatir, tidak ada dampak khusus dari Gerhana Matahari Sebagian ini,” beber Tony.

“Hanya mungkin ada pengaruh terhadap pasang air laut maupun perubahan suhu, tetapi tidak terlalu signifikan,” sambungnya.

Bagi kalian yang ketinggalan menyaksikan peristiwa Gerhana Matahari Sebagian, bisa melihat siaran langsung di kanal Youtube Info BMKG. (Fernando Rumetor)