MANADO – Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara (BPS Sulut) mencatat angka sementara Neraca Perdagangan Sulut pada April 2023 tercatat Surplus US$ 69,45 juta.

Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Sulut, Asim Saputra dalam Berita Resmi Statistik (BRS) Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Utara April 2023 pada Senin (15/5/2023).

Dikatakan Asim, peningkatan nilai surplus pada April 2023 ini disebabkan oleh kenaikan ekspor dan penurunan impor secara simultan.

“Nilai ekspor nonmigas Sulawesi Utara pada April 2023 tercatat sebesar US$ 79,26 juta, mengalami kenaikan sebesar 16,69 persen dibandingkan Maret 2023 yang senilai US$ 67,92 juta (m-to-m),” tukasnya.

Kendati demikian, bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2022 (y-on-y), maka nilai ekspor Sulawesi Utara mengalami penurunan, yaitu sebesar 13,30 persen

Sementara itu pada bulan April 2023 tercatat impor Sulut US$ 9,81 juta, mengalami penurunan sebesar 45,77 persen dibandingkan dengan bulan Maret 2023 (m-to-m). 

“Bila dibandingkan dengan bulan April 2022 (y-on-y), maka impor Sulut mengalami kenaikan sebesar 179,59 persen,” pungkas Asim.

Adapun komoditas ekspor nonmigas terbesar pada April 2023 masih didominasi lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15), senilai US$ 42,25 juta atau 53,30 persen dari total ekspor. 

“Sedangkan untuk komoditas impor terbesar adalah bahan bakar mineral (HS 27), senilai US$ 8,62 juta atau 87,90 persen dari total impor,” pungkas Asim.

Adapun negara tujuan ekspor terbesar Sulut pada April 2023 adalah Tiongkok sebesar US$ 19,70 juta atau 24,86 persen dari total ekspor. 

“Sedangkan Malaysia menjadi negara asal impor terbesar pada bulan April 2023 yang mencapai US$ 7,67 juta atau sebesar 78,22 persen dari total impor,” bebernya. (Fernando Rumetor)