Lanjutnya, bahwa sesuai dengan 8 arahan Direksi dan 12 inisiatif HSSE telah dilaksanakan dari level terbawah hingga top management. Setiap Pekerja harus selalu mengedepankan aspek aspek HSSE dalam setiap pekerjaan, karena industri Migas adalah industri dengan risiko tinggi.
“Oleh karena itu penting untuk selalu diingat dan selalu menerapkan HSSE Golden Rules yaitu Patuh, Intervensi dan Peduli,” sebut Erwin.
Sementara itu, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, mengatakan bahwa DPPU Mutiara dan IT Donggala merupakan aset Pertamina Patra Niaga di wilayah Sulawesi Tengah dalam memastikan kebutuhan BBM, LPG dan Avtur terpenuhi.
“Harapan kedepannya Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi semakin tangguh dalam melakukan kegiatan operasi dalam menjamin ketersediaan dan pendistribusian energi secara merata di wilayah Sulawesi Tengah,” ucapnya.
Fahrougi menambahkan, selain Terminal BBM, Depot LPG dan DPPU, untuk wilayah Sulawesi Tengah juga terdapat 173 SPBU dan 55 agen LPG yang melayani kebutuhan energi masyarakat.
“Sementara untuk konsumsi bulanan di Sulawesi Tengah, bahan bakar Gasoline yaitu Pertalite dan Pertamax rata-rata sebesar 35.000 Kiloliter (KL) dan bahan bakar jenis Gasoil seperti Solar dan Dex series sebesar 12.500 KL per bulan. Sedangkan LPG sebesar 5.300 Metric Ton (MT) per bulan,” tuturnya.
Sebagai Sub Holding Commercial & Trading dari PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Patra Niaga khususnya di Regional Sulawesi memastikan kehandalan sarana dan fasilitasnya serta berkomitmen menyalurkan energi kepada masyarakat.
Jika ada kebutuhan informasi terkait produk, layanan, serta masukan dan saran, masyarakat dapat menghubungi call center Pertamina 135. (Fernando Rumetor)


Tinggalkan Balasan