MANADO – Rangkaian seleksi calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) resmi ditutup pada Sabtu (20/5/2023) malam.
Proses seleksi yang berlangsung selama enam hari ini, melibatkan sejumlah tim penilai pusat dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Duta Pancasila Paskibraka Indonesia.
Sementara untuk di tingkat lokal, Tim Penilai diisi juga dari unsur Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, dalam hal ini Kepala Badan Kesbang Pol Sulut, Ferry Sangian.
Selama enam hari, 32 calon paskibraka (Capas) Provinsi Sulut ini menjalani berbagai tes sepert tes kesehatan, samapta, pbb, intelegensia, psikotes, wawancara dan pantukhir.
Setelah melakukan rangkaian tes tersebut, tim penilai di rekapitulasi dari hasil tes yang dipegang masing masing penilai, yakni 40 persen dari tim pusat dan 60 persen dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
Rangkaian penutupan kegiatan seleksi calon paskibraka provinsi Sulut diakhiri dengan pembacaan 5 nama yang masuk dalam Lima besar oleh Kabid Ideologi wawasan kebangsaan dan karakter bangsa Kesbang Pol Sulut, Hendra Tambajong.
Kegiatan ini di tutup Kepala Badan KesbangPol Sulut, Ferry Sangian dan di dampingi, Dede Sutrisna -DPPI Pusat, Stefie Laimeheriwa dan Rizky Kurniyanto dari BPIP.
Dari 32 nama yang mengikuti seleksi Paskibraka Provinsi Sulut, satu pasang dengan nilai tertinggi atas nama (Putri) Kezia Ziva Varzea Kamu (15). Utusan Kota Manado. Asal sekolah SMA Rex Mundi Manado dengan total nilai 91.
Sementara untuk Putra, atas nama Nathaniel Shawan Edgar Sondakh (15). Utusan Kab Kepulauan Sangihe. Asal sekolah SMA Lentera Harapan Sangihe, total nilai 89,67.
Mereka berdualah yang akan menjadi utusan dari Bumi Nyiur Melambai untuk menuju seleksi Paskibraka tingkat nasional.
Tinggalkan Balasan