Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gorontalo Utara, Ilyas M. Lagarusu mengatakan bahwa kegiatan coastal clean up dan pelepasan tukik ini merupakan contoh penanggulangan 2 permasalahan besar lingkungan dari 10 permasalahan yang ada.
“Sampah merupakan permasalahan lingkungan yang menduduki peringkat nomor 1 dari 10 permasalahan lingkungan yang ada. Hampir sekitar 40% permasalahan yang ada disebabkan oleh permasalahan sampah dan disusul oleh permasalahan permasalahan lainnya,” tutur Ilyas.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Gorontalo BKSDA SULUT, Samsudin Haju SH, MH juga menekankan bahwa kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya dalam program pembangunan berkelanjutan untuk generasi masa datang.
“Kegiatan ini sangat luar biasa, masyarakat dan anak-anak sekolah dasar dapat ikut serta dalam kelangsungan acara ini. Mudah mudahan acara ini dapat memberikan satu pesan edukasi agar kawasan ini akan tetap terjaga,” sebutnya.
Ia pun menambahkan menjaga dan melestarikan habitat penyu di kawasan Pulau mas popaya raja ini merupakan tanggungjawab kita bersama. “Harapannya kelak cucu kita dapat menjaga satwa penyu ini menjadi satwa yang Lestari,” tambahnya.
Terakhir Fahrougi menambahkan semoga dengan adanya kegiatan pelepasan tukik ini menjadi salah satu momentum baik dalam membangun sinergitas dan kolaborasi bersama BKSDA Sulawesi Selatan, khususnya dengan Seksi Konservasi Wilayah II Gorontalo.
“Kami juga mengajak masyarakat untuk dapat selalu mencintai lingkungan beserta seluruh ekosistem yang ada di dalamnya. Agar keberlangsungan hidup berkelanjutan dapat berjalan dengan baik dan selalu terjaga untuk masa depan bangsa,” pungkas Fahrougi.
Pentingnya menjaga alam merupakan wujud komitmen Pertamina untuk ikut serta melalui kegiatan ini dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yaitu mendukung poin 14 menjaga ekosistem laut serta poin 15 menjaga ekosistem daratan. (Fernando Rumetor)
Tinggalkan Balasan