MANADO – Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara (OJK SulutGoMalut) menilai stabilitas Sektor Jasa Keuangan di Sulut masih terjaga di tengah dinamika ekonomi domestik dan global.
Hal tersebut tercermin dari kecukupan likuiditas yang masih terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) di Bumi Nyiur Melambai hingga bulan April 2023 yang berada di angka 152,60 persen.
“Risiko Kredit juga termitigasi dengan baik yang tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) sebesar 2,89 persen,” ucap Kepala OJK SulutGoMalut, Winter Marbun, kemarin.
Lebih lanjut Winter merinci bahwa Aset Industri Perbankan pada posisi April 2023 mengalami peningkatan sebesar 7,52 persen (year on year atau yoy) menjadi Rp83,61 triliun.
Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 2,89 persen (yoy) menjadi Rp29,18 triliun, sedangkan Kredit tumbuh 5,76 persen (yoy) menjadi Rp44,52 triliun.
“Pertumbuhan DPK sebesar 2,89 persen terutama disebabkan adanya pertumbuhan Giro dan Tabungan masing-masing sebesar 8,50 persen (yoy) dan 3,72 persen (yoy), sedangkan Deposito mengalami kontraksi 2,39 persen,” jelas Winter.
Terkait kredit sendiri, berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan kredit terutama berasal dari Kredit Modal Kerja yang tumbuh sebesar 12,28 persen (yoy).
“Diikuti oleh Kredit Konsumsi yang tumbuh sebesar 5,29 persen (yoy), sedangkan Kredit Investasi mengalami kontraksi sebesar 6,49 persen (yoy),” beber Winter.
Selain itu, NPL mengalami perbaikan atau turun menjadi 2,89 persen dari sebesar 3,39 persen pada posisi April 2022. (Fernando Rumetor)
Tinggalkan Balasan