BOLMUT – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sulawesi melalui Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Utara (UPP SULUT) berhasil melaksanakan pemberian tegangan pertama (Energize) pada Gardu Induk (GI) PLTU SULUT-1 dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV PLTU SULUT-1 Incomer pada Senin (17/07) untuk sirkit 1 dan sirkit 2 pada Senin (24/7) dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 80%. 

Diketahui, kedua infrastruktur tersebut akan mendukung perkuatan sistem kelistrikan di Sulawesi Utara dan Gorontalo (SULUTGO) melalui penyaluran daya dari PLTU SULUT-1 yang sementara dalam tahap konstruksi.

General Manager PLN UIP Sulawesi, Defiar Anis mengungkapkan pemberian tegangan untuk GI dan SUTT ini merupakan salah satu milestone dari pembangunan pembangkit PLTU SULUT-1 berkapasitas 2 x 50 Megawatt (MW) yang saat ini progresnya telah mencapai 85%. 

“Nantinya jaringan transmisi ini akan difungsikan untuk tahap backfeeding atau penerimaan tegangan guna mengecek kesiapan peralatan melalui pengujian sistem (commissioning) sebelum pembangkit beroperasi,” tutur Anis. 

Ia berharap dengan beroperasinya jaringan transmisi sepanjang 6,285 Kilometer Sirkit (KMS) dan GI 150 kV yang terletak di antara Desa Binjeita 2 dan Binjeita Induk, Bolangitang Timur, Bolaang Mongondow Utara ini dapat mempercepat penyelesaian pembangunan PLTU SULUT-1 agar manfaatnya segera dirasakan oleh masyarakat. 

“PLN terus berupaya untuk mempercepat penyelesaian pembangunan PLTU SULUT-1 yang diharapkan nantinya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya investasi di wilayah SulutGo,” sebut Anis.

Salah satu warga Desa Binjeita, Yusak Malope, yang dipekerjakan sebagai tenaga lokal dalam pembangunan GI 150kV PTLU SULUT-1 merasa senang dengan beroperasinya GI karena pekerjaan yang dilaksanakan selama ini akhirnya membuahkan hasil. 

“Saya merasa senang dengan beroperasinya pekerjaan yang selama ini saya kerjakan, melihat pekerjaan yang dikerjakan mulai dari nol sampai sekarang telah beroperasi memiliki kepuasan tersendiri,” ucap Yusak.

Dirinya merasa bangga karena telah menjadi bagian dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat umum, kelak ia dapat bercerita kepada anak dan cucunya bahwa ia memiliki andil dalam pembangunan infrastruktur tersebut. 

“Selain merasa bangga telah terlibat dalam pekerjaan ini, kami bersyukur karena dengan adanya proyek ini telah membuka lapangan pekerjaan di desa kami dan warga lokal turut merasakan manfaatnya,” kuncinya. (Fernando Rumetor)