MANADO – Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara (BPS Sulut) mencatat Kota Manado mengalami deflasi sebesar 0,23 persen (month-to-month) pada bulan Agustus 2023.
Kepala BPS Sulut, Asim Saputra menyebut penyumbang deflasi terbesar di Kota Manado adalah bawang merah, yakni sebesar 0,1668 persen dan daging babi sebesar 0,0731 persen.
“Kemudian cabai rawit sebesar 0,0391 persen; bawang putih sebesar 0,0209 persen; anggur sebesar 0,0188 persen; ikan oci sebesar 0,0165 persen; cabai merah sebesar 0,0134 persen; pasta gigi sebesar 0,0126 persen; sabun mandi sebesar 0,0115 persen dan emas perhiasan sebesar 0,0111 persen,” ucap Asim dalam Berita Resmi Statistik, Jumat (1/9/2023).
Adapun komoditas yang memberikan sumbangan/andil inflasi month-to-month terbesar adalah angkutan udara sebesar 0,1039 persen; tomat sebesar 0,0447 persen; mobil sebesar 0,0165 persen; ikan tindarung sebesar 0,0136 persen.
Lalu telur ayam ras sebesar 0,0098 persen; apel sebesar 0,0075 persen; wortel sebesar 0,0069 persen; baju kaos berkerah pria sebesar 0,0064 persen; daster sebesar 0,0063 persen dan susu bubuk untuk bayi sebesar 0,0056 persen.
Sementara itu jika diliat secara year-on-year (yoy) atau Agustus 2023 dibandingkan Agustus 2022, Kota Manado mengalami inflasi sebesar 2,06 persen.
“Penyumbang inflasi terbesar secara year-on-year pada bulan Agustus yaitu bensin sebesar 0,9451 persen dan komoditi penyumbang deflasi terbesar yaitu cabai rawit sebesar 0,3936 persen,” tukas Asim.
Dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Manado, secara year-on-year sembilan kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks, yaitu kelompok transportasi sebesar 10,07 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran sebesar 3,03 persen,.
Disusul kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,30 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,05 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,60 persen.
Serta kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,47 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,40 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,25 persen dan kelompok pendidikan sebesar 0,01 persen.
“Dua kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok Rekreasi, Olahraga dan Budaya sebesar 1,04 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen,” sebut Asim.
Angka inflasi month to month (mtm) tersebut membuat Kota Manado menempati urutan ke-11 inflasi di Pulau Sulawesi dan urutan ke 75 secara nasional.
Sedangkan secara year on year (yoy) Kota Manado menempati urutan ke-12 di Pulau Sulawesi dan urutan ke-86 secara nasional. (Fernando Rumetor)
Tinggalkan Balasan