MANADO – Bank Indonesia terus mendorong pertumbuhan dan penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di Indonesia, salah satunya di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut)
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara (KPw BI Sulut), Andry Prasmuko menyebut perkembangan digitalisasi tunai turut menopang kelancaran transaksi sistem pembayaran non tunai dan mendorong kinerja perekonomian.
“Penggunaan QRIS di Sulut tetap tumbuh pada triwulan II 2023,” ungkap Prasmuko dalam sambutannya pada kegiatan BI Basuara di Hotel The Sentra Minahasa Utara, Jumat (13/10/2023).
Lebih lanjut dikatakannya, jumlah merchant di Sulut yang sudah terdaftar di PTEN dan tercatat di National Merchant Repository (NMR) sampai dengan triwulan II 2023 mencapai 225.054 merchant dengan pangsa terbesar berada di Kota Manado.
“Di sisi lain, pertumbuhan transaksi e-Commerce di Sulut cenderung menunjukkan tren penurunan seiring dengan normalisasi aktivitas masyarakat pasca pandemi Covid-19,” sebutnya.
“Sehingga masyarakat mulai kembali memanfaatkan metode berbelanja secara langsung bertatap muka antara penjual dan pembeli,” tutur Prasmuko.
Bank Indonesia pun terus bekerja sama dengan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) dan instansi terkait, untuk mendorong program elektronifikasi atau pembayaran secara non tunai di berbagai sektor yang berada di wilayah Sulut.
Sekadar diketahui, QRIS merupakan standar kode QR Nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia yang diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019. (Fernando Rumetor)
Tinggalkan Balasan