Sekadar diketahui, Inklusi Keuangan di Sulut sendiri berada di atas angka nasional. “Tapi masih dibawah 90%, di sekitar angka 85%. Target kita untuk inklusi keuangan tahun depan bisa mencapai 90%,” jelas Winter.
Sementara itu, Direktur Utama BSG, Revino Pepah mengatakan bahwa pihaknya siap mendukung penyelenggaraan BIK 2023 di Sulut, salah satunya dengan menyasar para kaum milenial.
Dikatakannya, selama BIK 2023 ini BSG sudah menggelar berbagai kegiatan, salah satunya dengan memberikan edukasi kepada para mahasiswa Universitas Sam Ratulangi Manado di momen Dies Natalis Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
“Untuk kegiatan tersebut, kita menggandeng HIPMI. Kita lakukan inklusi keuangan kepada mahasiswa Unsrat. Mereka sangat intens, bagaimana mereka ingin tahu industri jasa keuangan. Minat mereka untuk membuka usaha pun cukup besar,” ucapnya.
BSG pun gencar mengedukasi milenial yang saat ini tengah hits untuk ‘nongkrong’ di daerah Flamboyan dekat SMA 1 Manado. “Kita sudah menggelar kegiatan di salah satu cafe di Flamboyan untuk memperkenalkan produk-produk kita,” tutur Pepah.
Kedepan, BSG bakal terus mengedukasi masyarakat terkait produk-produk keuangan yang dimiliki, termasuk mereka yang berada di wilayah 3T yakni daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar.
“Untuk tahun ini ada 3 wilayah kepulauan yang kita sasar yakni Kepulauan Talaud, Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Sitaro. Disana kita memiliki kantor cabang dan kantor cabang pembantu,” sebutnya.
“Kami melihat bahwa kita perlu menyelaraskan dengan program OJK yang didalamnya ada program pemerataan akses keuangan, oleh sebab itu kita akan menyampaikan produk jasa keuangan khususnya produk digital di daerah tersebut,” beber Pepah.
Senada disampaikan Vice President Bank Mandiri Area SulutGo, Eddy Efrata Sinulingga, yang menyatakan bahwa pihaknya mendukung penuh pelaksanaan BIK 2023.
“Bank Mandiri sangat dukung BIK 2023, salah satu contoh dengan memperkuat penyaluran KUR di wilayah blank spot pelayanan masyarakat, seperti Talaud. Kita sudah masuk meski secara brand belum ada,” tandas Sinulingga.
“Karena ini menjadi kebutuhan masyarakat di sana. Kita juga melakukan pembinaan UMKM, program wirausaha Mandiri, dengan berharap UMKM naik kelas dan bisa visible ke perbankan,” pungkasnya. (Fernando Rumetor)
Tinggalkan Balasan