BITUNG – Melalui program PLN Peduli, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sulawesi berkolaborasi dengan Selamatkan Yaki dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara menyelenggarakan pelatihan guna mengembangkan kapasitas pramuwisata dengan fokus pada pendidikan ekowisata dan praktik alur pemanduan yang efektif bagi calon pramuwisata Taman Wisata Alam (TWA) Batuputih.
Pelatihan yang dilaksanakan di Camping Ground Taman Wisata Alam Batuputih, Bitung, Sulawesi Utara berlangsung selama 2 (dua) hari pada tanggal 25-26 Oktober 2023 dan diikuti sebanyak 78 pramuwisata.
Ketua Kelompok Guide Tangkoko, Fonnie Bawowode selaku salah satu peserta menyatakan sangat bersyukur atas bantuan pelatihan yang diselenggarakan oleh PLN.
“Pelatihan ini akan memperkuat keterampilan kami sebagai pemandu lokal. Kami belajar tentang prinsip ekowisata serta mempraktekkan rekomendasi alur pemanduan yang efektif di TWA Batuputih,” ucap Fonnie.
“Selain itu, pelatihan ini telah mendukung legalitas kami dalam menjalankan usaha wisata di TWA Batuputih. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung inisiatif ini,” sambungnya.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah 1 BKSDA Sulawesi Utara, Yakub Ambagau menjelaskan bahwa pelatihan ini tidak saja bermanfaat bagi pramuwisata, namun bermanfaat secara keseluruhan dalam upaya meningkatkan pengelolaan TWA Batuputih.
“Keberadaan pramuwisata yang memiliki skill, knowledge dan attitude yang baik akan memberikan manfaat ganda antara lain pengelolaan pengunjung yang profesional, peningkatan ekonomi pramuwisata serta peningkatan kemampuan pramuwisata dalam mendukung upaya-upaya konservasi di TWA Batuputih,” bebernya.
Pada kesempatan yang sama, Protected Area Coordinator Selamatkan Yaki, Ance Tatinggulu berharap kedepannya para pramuwisata mampu memberikan informasi yang akurat dan relevan mengenai potensi wisata yang terdapat dalam kawasan konservasi kepada para wisatawan yang mengunjungi TWA Batuputih.
“Selain itu, mereka juga bertanggung jawab untuk menyampaikan aturan-aturan yang harus dipahami dan diikuti oleh para wisatawan selama berada di dalam kawasan Taman Wisata Alam, yang merupakan habitat penting bagi satwa endemik Yaki dan satwa liar khas Sulawesi Utara lainnya,” ucap Ance.
General Manager PLN UIP Sulawesi, Defiar Anis menjelaskan PLN senantiasa menjalankan program TJSL yang memberikan kemanfaatan baik bagi masyarakat maupun lingkungan.
“Melalui program TJSL yang melibatkan masyarakat dalam hal ini pramuwisata yang ada di kawasan TWA Batuputih, pelatihan ini adalah wujud nyata kontribusi PLN dalam menjaga kelestarian lingkungan di mana hal ini sejalan dengan prinsip Environmental, Social dan Governance (ESG) yang dijalankan PLN,” jelasnya.
Dikatakan Anis, Taman Wisata Alam Batuputih merupakan bagian dari Cagar Alam Duasudara yang selain menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati yang luar biasa tetapi juga memainkan peran sentral dalam upaya pelestarian alam di Sulawesi Utara.
“Untuk itu PLN berterima kasih kepada mitra kolaborasi dalam menjalankan program ini, Program Selamatkan Yaki, Forum Masyarakat Konservasi Hutan (FMKH), Kelompok Guide Tangkoko hingga BKSDA Sulawesi Utara,” kata Anis.
“Harapannya program ini terus konsisten dijalankan demi menyelamatkan Yaki yang merupakan salah satu jenis satwa dilindungi karena terancam punah,” kuncinya. (Fernando Rumetor)
Tinggalkan Balasan