MANADO – Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara (BPS Sulut) mencatat Kota Manado mengalami inflasi month-to-month (m-t-m) sebesar 0,68 persen pada bulan Desember 2023.

Kepala BPS Sulut, Asim Saputra menyebut penyumbang inflasi terbesar inflasi m-t-m pada bulan Desember 2023 yaitu cabai rawit, yakni sebesar 0,3500 persen.

“Sedangkan penyumbang deflasi terbesar adalah ikan cakalang/ikan sisik sebesar 0,0593 persen,” tuturnya dalam rilis Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Manado, Selasa (2/1/2024).

Sementara itu secara year-on-year (y-o-y), Kota Manado mengalami inflasi sebesar 2,87 persen pada bulan Desember 2023.

Penyumbang inflasi terbesar secara year on year (yoy) pada bulan Desember yaitu beras sebesar 1,0397 persen dan komoditi penyumbang deflasi terbesar yaitu bawang merah sebesar 0,1131 persen.

Dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Manado, secara yoy sepuluh kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,94 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,84 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,92 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,72 persen,

Kemudian kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,70 persen, kelompok transportasi sebesar 1,57 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 1,22 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,28 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen dan kelompok pendidikan sebesar 0,01 persen. 

“Satu kelompok lainnya mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,03 persen,” sebut Asim.

Adapun Kota Manado menempati urutan ke-5 inflasi di Pulau Sulawesi dan urutan ke-11 secara nasional, sedangkan secara year on year (yoy) Kota Manado menempati urutan ke-5 di Pulau Sulawesi dan urutan ke-36 secara nasional. (Fernando Rumetor)