MANADO – Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara (BPS Sulut) mencatat komoditas lemak dan minyak hewani/nabati (HS15) masih mendominasi ekspor Sulut di Desember 2023.
Tercatat, kedua komoditas tersebut menyumbang senilai US$ 48,33 juta atau 60,81 persen dari total ekspor Sulut, dimana nilai ekspor Sulut pada Desember 2023 tercatat sebesar US$ 79,48 juta
“Kenaikan share golongan ini terhadap total ekspor meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 53,50 persen,” ungkap Kepala BPS Sulut, Asim Saputra, Senin (15/1/2024).
“Adapun peningkatan nilai ekspor komoditas HS-15 disebabkan oleh peningkatan volume ekspornya,” sebut Asim.
Golongan barang tersebut diekspor ke 9 negara tujuan yaitu Tiongkok sebagai negara tujuan terbesar diikuti Amerika Serikat, Malaysia, Korea Selatan, Belanda, Philipina, Uni Emirat Arab, Jerman, dan Inggris.
Posisi teratas negara tujuan ekspor Sulut pada Desember 2023 juga dipegang oleh Tiongkok, dengan nilai US$ 35,34 juta atau 44,46 persen dari total nilai ekspor.
Disisi lain, Asim menyebut bahwa impor Sulut pada Desember 2023 tercatat sebesar US$ 25,37 juta. Komoditas impor terbesar adalah bahan bakar mineral (HS 27), senilai US$ 16,53 juta atau 81,18 persen dari total impor.
“Malaysia menjadi negara asal impor terbesar pada bulan Desember 2023* yang mencapai US$ 9,23 juta atau sebesar 45,34 persen dari total impor,” bebernya.
Melihat nilai ekspor dan impor Sulut tersebut, maka pada Desember 2023 (angka sementara) neraca perdagangan Sulut tercatat surplus US$ 59,11 juta. (Fernando Rumetor)
Leave a Reply