MANADO – Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara (BPS Sulut) mencatat nilai ekspor Sulut pada bulan Februari 2024 mencapai 69,99 juta dolar.
“Angka ini mengalami kenaikan 19,53 persen dari Januari 2024 yang sebesar 58,55 juta dolar,” ungkap Kepala BPS Sulut, Asim Saputra dalam keterangannya, Jumat (15/3/2024).
Asim menyebut komoditas ekspor pada bulan Februari masih didominasi oleh lemak dan minyak nabati, senilai 45,85 juta dolar atau 65,51 persen dari total ekspor.
“Dilihat dari golongan barang HS2 digit, kontributor komoditas ekspor tertinggi pada Februari 2024 masih diduduki oleh komoditas lemak dan minyak nabati,” tuturnya.
Adapun golongan barang ini diekspor ke 9 negara tujuan yaitu Tiongkok, Belanda, Srilanka, Malaysia, Philipina, Korea Selatan, Inggris, Jerman, dan Kenya.
“Tiongkok merupakan pengimpor terbesar komoditi lemak dan minyak nabati Sulut dengan nilai ekspor mencapai 14,76 juta dolar atau 21,09 persen dari total ekspor,” bebernya.
Asim pun mengatakan, nilai ekspor ke Tiongkok mengalami kenaikan sebesar 76,82 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
“Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2023 ekspor ke Tiongkok mengalami penurunan yaitu sebesar 27,17 persen,” sebutnya.
Asim juga membeberkan bahwa sebanyak 65,38 persen barang ekspor Sulut dikirim lewat Pelabuhan Bitung.
“Komoditas terbesar yang dikirimkan melalui pelabuhan muat ini adalah lemak minyak nabati,” ungkapnya. (Fernando Rumetor)
Tinggalkan Balasan