MANADO – Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara (BPS Sulut) mencatat, pada bulan Maret 2024 Sulut mengalami inflasi sebesar 1,07 persen (month-to-month) dibandingkan Februari 2024. 

Kepala BPS Sulut, Asim Saputra menyebut, komoditas-komoditas yang mendorong inflasi tersebut ialah beras, cabe rawit, angkutan udara, telur ayam ras, dan kue basah.

“Sementara jenis komoditas yang menahan inflasi antara lain tomat, daun bawang, bawang merah, wortel, lemon,” ucapnya dalam rilis Perkembangan Indeks Harga Konsumen Provinsi Sulawesi Utara Maret 2024, Senin (1/4/2024).

Dikatakan Asim, kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan indeks yaitu kelompok makanan minuman tembakau; kelompok rekreasi budaya; kelompok penyediaan makan minum dan restoran; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.

Disisi lain, kelompok pengeluaran lainnya mengalami deflasi yakni kelompok pakaian dan alas kaki; perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga; dan kesehatan.

“Jika dilihat berdasarkan wilayah, inflasi (month-to-month) tertinggi terjadi di Kota Kotamobagu sebesar 1,72 persen, disusul Kota Manado dan Minahasa Utara 1,10 persen dan Minahasa Selatan 0,53 persen,” ucapnya.

Adapun komoditas penyumbang inflasi terbesar di Kotamobagu ialah komoditas beras, sementara komoditas penahan inflasi ialah tomat. (Fernando Rumetor)