MANADO – Komisi VII DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Reses di Kantor PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (UID Suluttenggo) pada Kamis (18/04).
Kunjungan ini berfokus pada pembahasan potensi pengembangan EBT serta kesiapan PLN dalam mendukung penyediaan listrik di wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo.
Hadir dalam Kunjungan Kerja Reses ini, Ketua Tim Komisi VII DPR RI, Donny Maryadi Oekun, bersama Anggota Komisi lainnya yaitu Bambang Hermanot dan Moreno Soeprapto. Turut hadir juga Direktur Distribusi PT PLN (Persero), Adi Priyanto beserta jajaran.
Adi Priyanto menyampaikan bahwa ketersediaan daya dan pasokan listrik menjadi kunci bagi kelancaran seluruh aktivitas masyarakat.
Oleh karena itu, PLN memastikan sistem kelistrikan khususnya yang ada di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo dalam kondisi mencukupi.
“PLN berkomitmen untuk terus mengembangkan pembangkit listrik berbasis EBT, hal ini sejalan dengan upaya PLN dalam mengakselerasi transisi energi dari energi fosil menjadi energi baru terbarukan serta sesuai dengan visi pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060,” ungkap Priyanto.
Ditambahkan Ari Dartomo, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Suluttenggo bahwa pihaknya tidak lagi merencanakan pembangunan pembangkit fosil diluar yang telah tahap konstruksi saat ini, dan kedepannya akan berfokus pada pengembangan pembangkit EBT.
“Demi mewujudkan hal ini, PLN menjabarkan rencana jangka pendek dan jangka panjang pembangunan pembangkit berbasis EBT dengan total kapasitas pengembangan EBT sampai dengan 2040 sebesar 998,4 MW,” ucap Dartomo.
“Kami juga fokus pada pengerjaan proyek pembangkit PLTS Dedieselisasi yang ada di 19 lokasi dengan total kapasitas daya 50.624 kWp, hal ini sejalan juga dengan komitmen kami dalam program peningkatan jam nyala 24 jam pada beberapa sistem isolated,” tambah Dartomo.
Pada kunjungan kerja reses ini juga dibahas terkait dengan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Tahun Anggaran 2023 tahap pertama, dimana PLN UID Suluttenggo mendapat target 2.750 rumah tangga dan kuota optimalisasi tambahan untuk provinsi Gorontalo sebanyak 250 pelanggan.
“Program yang digagas oleh pemerintah berkolaborasi dengan Komisi VII DPR RI ini telah kami laksanakan dengan sebaik mungkin. Adapun total pelanggan yang menerima manfaat bantuan yaitu sebanyak 3.000 pelanggan tersebar di wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo,” ujar Dartomo.
Pimpinan Komisi VII DPR RI, Donny Maryadi Oekun memberikan apresiasi kepada pihak PLN yang telah membantu mensukseskan program bantuan pasang baru listrik gratis bagi masyarakat yang kurang mampu.
“Kami pikir ini sangat bagus bagi masyarakat yang kurang mampu, karena PLN betul-betul membantu masyarakat untuk pemasangan listrik karena memang pemasangan listrik nilainya buat mereka cukup mahal, tapi ini dengan program sosial dari pemerintah ini dapat membantu meringankan beban masyarakat,” ungkap Donny.
Donny juga sempat membahas terkait dengan dukungan PT PLN (Persero) kepada PT ANTAM Tbk yang membutuhkan bantuan dalam hal penyediaan listrik bagi kegiatan operasional di beberapa Smelter yang sementara beroperasi.
“Seperti yang telah disampaikan, bahwa PLN selalu berfokus pada kepuasan pelanggan baik itu pelanggan rumah tangga atau industri. Selama demand atau kebutuhan akan listrik itu terus ada, maka PLN akan berjuang untuk menyediakan listrik bagi mereka, dalam hal ini kepada pihak ANTAM. Ini harus tetap dikawal karena nilai investasinya cukup besar,” tutup Donny.
Komisi VII DPR RI juga memberikan apresiasi kepada PLN UID Suluttenggo atas capaian rasio elektrifikasi PLN yaitu sebesar 99,18 persen dengan pemanfaatan energi terbarukan yang telah mencapai dan bahkan melebihi target dari pemerintah.
Untuk kemudahan layanan kelistrikan, masyarakat dapat memanfaatkan aplikasi PLN Mobile yang dapat diunduh melalui Playstore dan Appstore, dengan PLN Mobile, rasakan kemudahan dalam mendapatkan pelayanan listrik dalam satu genggaman. (Fernando Rumetor)
Tinggalkan Balasan