MINAHASA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara (KPw BI Sulut) bersama Pemerintah Kabupaten Minahasa melaksanakan panen perdana komoditas tomat dari kelompok tani Kelelondey Makmur pada Selasa (7/5/2024).

Deputi Kepala Perwakilan Divisi Perumusan dan Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah BI Sulut, Renold Asri menuturkan bahwa program ini merupakan salah satu upaya Bank Indonesia untuk pengendalian inflasi di Sulut.

“Karena inflasi pangan, terlebih bahan-bahan pangan utama seperti beras, tomat dan cabai itu kita harapkan bisa terkendali,” ucapnya disela-sela panen tomat di Desa Raringis, Kabupaten Minahasa.

Menurutnya, Bank Indonesia dan Pemerintah betul-betul concern untuk menjaga dan mengendalikan inflasi di Sulut. Salah satunya dengan menjaga ketahanan pangan.

“Salah satu cara menjaga ketahanan pangan ya lewat panen perdana ini, yang diharapkan bisa menjaga ketahanan pangan di Minahasa,” beber Renold.

Sementara itu, Plt Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Minahasa, Arody Tangkere, memuji upaya Poktan Kelelondey Makmur dalam menggenjot produksi komoditas tomat.

“Sebagai pemerintah kami terus mendorong para petani untuk memanfaatkan peluang-peluang ekonomi, termasuk memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia,” beber Tangkere.

Menurutnya, Kabupaten Minahasa memiliki lahan pertanian yang cukup besar, sehingga berbagai kegiatan penanaman komoditas pangan menjadi program strategis dari Pemkab Minahasa.

“Kegiatan penanaman seperti ini akan terus dilakukan sebagai kebijakan strategis dalam rangka mempertahankan produksi pangan di Minahasa, juga untuk menjaga inflasi daerah agar tetap stabil,” sebut Tangkere.

Lebih lanjut Romel Manaroinsong selaku Ketua Gapoktan Kelelondey Makmur menuturkan total ada 26 petani di Poktan tersebut yang mengelola sekira 15 hektare lahan di Desa Raringis.

“Dan ini bervariasi, ada yang baru tanam ada juga yang sudah mau panen seperti yang ada di tempat sekarang ini,” kata Romel.

Diketahui, pada panen perdana ini diprediksi mencapai 2 ton. “Dan kami juga menanam berbagai macam tanaman hortikultura dan tanaman pangan,” bebernya. (Fernando Rumetor)