MANADO – Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara (BPS Sulut) mencatat Sulut mengalami deflasi sebesar 0,07 persen (month-to-month) pada Mei 2024.

Kepala BPS Sulut, Asim Saputra mengatakan komoditas yang dominan memberikan andil penahan inflasi m-to-m antara lain beras sebesar -0,29 persen, angkutan udara sebesar -0,13 persen, dan ikan malalugis/ikan sorihi -0,05 persen.

“Sedangkan komoditas yang memberikan andil/ sumbangan pendorong inflasi m-to-m, antara lain: tomat sebesar 0,31 persen, cabai rawit 0,08 persen dan daging babi sebesar 0,05 persen,” tutur Asim, Senin (3/6/2024).

Dirinya pun menyebut, di Sulut terdapat 4 wilayah yang menjadi pantauan inflasi yakni Manado, Kotamobagu, Minahasa Selatan dan Minahasa Utara.

Di Kota Manado, pada Mei 2024 tercatat inflasi sebesar 0,11 persen yang didorong komoditas tomat sebesar 0,17 persen.

Kemudian di Kota Kotamobagu tercatat deflasi sebesar 0,39 persen, dimana komoditas pendorong deflasi adalah beras yang memberikan andil -0,48 persen.

Lalu di Kabupaten Minsel tercatat inflasi sebesar 0,26 persen yang didorong komoditas tomat sebesar 0,45 persen.

Selanjutnya Minut tercatat deflasi sebesar 0,88 persen, dimana komoditas penahan inflasi ialah beras yang memberikan andil -0,70 persen.

Adapun jika dilihat secara year-on-year (y-on-y), Sulut mengalami inflasi sebesar 4,15 persen, dan secara year-to-date (y-to-d) Sulut mengalami inflasi sebesar 0,11 persen. (Fernando Rumetor)