MANADO – Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara (BPS Sulut) mencatat presentase penduduk miskin di Sulut pada Maret 2024 sebesar 7,25 persen. Angka tersebut mengalami penurunan 0,13 persen dibandingkan Maret 2023.
“Sementara jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 186,85 ribu orang, berkurang 2,2 ribu orang dibandingkan pada Maret 2023,” ungkap Kepala BPS Sulut, Aidil Adha melalui Kepala Bagian Umum, Bhayu Prabowo, pada Senin (1/7/2024).
Dikatakannya, secara umum, pada periode Maret 2016–Maret 2024, tingkat kemiskinan di Sulawesi Utara mengalami penurunan, baik dari sisi jumlah penduduk miskin maupun persentase penduduk miskin.
Adapun beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode Maret 2023-Maret 2024 antara lain adalah:
1. Selama periode Maret 2023–Maret 2024, terjadi inflasi year on year sebesar 3,82 persen.
2. NTP Maret 2024 sebesar 111,88, lebih tinggi di banding NTP Maret 2023 yang sebesa 106,12. NTP diatas 100 menunjukan harga yang diterima petani lebih besar daripada yang dibayarkan.
3. Tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2024 sebesar 5,98 persen, lebih rendah dibandingkan Februari 2023 sebesar 6,19 persen.
4. Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara pada triwulan I 2024 mengalami pertumbuhan year on year sebesar 5,64 persen.
Lebih lanjut dijelaskan Bhayu, persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2024 sebesar 4,75 persen, turun sebesar 0,16 persen dibandingkan posisi Maret 2023.
“Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2023 sebesar 10,38 persen, turun menjadi 10,35 persen pada Maret 2024,” bebernya.
Adapun dibandingkan Maret 2023, jumlah penduduk miskin perkotaan pada Maret 2024 turun sebanyak 1,1 ribu orang (dari 69,03 ribu orang pada Maret 2023 menjadi 67,89 ribu orang pada Maret 2024).
Selain itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan pun turun sebanyak 1 ribu orang (dari 119,97 ribu orang pada Maret 2023 menjadi 118,97 ribu orang pada Maret 2024).
Sementara itu, BPS Sulut juga mencatat Garis Kemiskinan pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp490.719,-/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp382.149,- (77,88 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp108.570,- (22,12 persen). (Fernando Rumetor)
Tinggalkan Balasan