MANADO – Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara (OJK Sulutgomalut) menilai kinerja industri pasar modal pada April 2024 menunjukkan pertumbuhan positif.

“Ini tercermin dari nilai kepemilikan saham yang terus meningkat secara year on year di Sulut dan Malut, namun sedikit menurun di Provinsi Gorontalo,” tutur Kepala OJK Sulutgomalut, Robert Sianipar dalam rilis Kinerja Sektor Jasa Keuangan SulutGoMalut pada Senin (8/7/2024).

Adapun nilai kepemilikan saham di Sulut pada April 2024 mencapai Rp1,205 Triliun, meningkat dibandingkan April 2023 yang ada di angka Rp900,79 Miliar.

“Selain itu, nilai transaksi saham pada Provinsi Gorontalo mengalami peningkatan secara year on year, sedangkan pada Sulut dan Malut tercatat mengalami penurunan,” tutur Robert.

Diketahui dari data OJK menunjukkan nilai transaksi saham di Sulut pada April 2024 mencapai Rp356,26 Miliar.

Sementara itu, jumlah investor pasar modal dinilai tumbuh positif pada ketiga provinsi baik. “Di Sulut sendiri, jumlah Single Investor Identification (SID) mencapai 98,828,” sebutnya.

Selain itu, nilai penjualan reksa dana melalui APERD mengalami pertumbuhan pada provinsi Sulut dan Malut (yoy), namun pada provinsi Gorontalo tercatat mengalami penurunan dibandingkan posisi April tahun sebelumnya.

Dimana untuk Sulut sendiri, OJK mencatat nilai penjualan reksa dana mencapai Rp204,91 Miliar pada bulan April 2024.

“Industri pasar modal tumbuh positif, utamanya didukung oleh pertumbuhan jumlah investor dan kepemilikan saham,” tutur Robert. (Fernando Rumetor)