MINUT – Lebih dari 180 peserta memadati area Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Jacob Sumeisey di SMAN 1 Guru Lombok Kalawat, Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Rabu, 7/8).

Para peserta ini hadir untuk mengikuti kegiatan Pajak Bertutur 2024 yang diadakan oleh Kantor Wilayah DJP Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara (Kanwil DJP Suluttenggomalut).

Para peserta yang berasal dari murid-murid dan tenaga pendidik SMAN 1 Guru Lombok Kalawat. Tak lupa Renjani dari Tax Center Universitas Klabat pun turut meramaikan agenda tahunan ini.

Agenda tahunan berupa Pajak Bertutur ini merupakan kegiatan mengajar tentang kesadaran pajak kepada dunia pendidikan pada sekolah tingkat dasar hingga perguruan tinggi.

Dengan mengambil tema “Lampaui Batas, Bangkit untuk Indonesia Emas”, kegiatan rutin tahunan ini bertujuan untuk membangun generasi penerus bangsa yang berkualitas dan berkarakter dengan menunjukkan nilai-nilai kesadaran pajak sebagai bagian dari bela negara dan cinta tanah air.

Kegiatan ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia dalam rangka mengampanyekan Program Inklusi Kesadaran Pajak dalam Pendidikan sekaligus peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79.

Sejumlah pejabat ikut menghadiri kegiatan edukatif ini. Di antaranya adalah Kepala Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara yang diwakili oleh Kepala Bidang Pembinaan SMA, Sri Ratna Pasiak, dan Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Manado, Pujo Hariyanto.

Selain itu, Ketua Tax Center Universitas Klabat, Abraham L. P. Lelengboto, dan Kepala SMAN 1 Guru Kalawat Lombok, Florensia Esther Adelina Rembet, pun hadir sebagai perwakilan tenaga pendidikan (civitas academica).

Membuka acara, Pujo mengatakan bahwa pendidikan perpajakan sejak dini sangat penting untuk membangun kesadaran pajak. Hal ini sejalan dengan sikap optimis negara bahwa generasi selanjutnya adalah generasi yang sadar akan pajak.

“Karakter ini penting untuk dibangun sejak dini karena pelajar maupun mahasiswa/i adalah calon pemimpin dan calon wajib pajak di masa yang akan datang (future taxpayer) yang akan berkontribusi besar dalam membangun Indonesia Emas 2045,” tambah Pujo pada penyampaian keynote speech-nya.

Sebelumnya, terdapat penampilan spesial dari dua murid unggulan SMAN 1 Guru Lombok Kalawat, yaitu Gabriella dan Zackly. Kedua murid ini datang mengawali acara sambil menyanyikan lagu Jingle Pajak. Nampak para audiens sangat menikmati lagu yang bermakna untuk sadar terhadap pajak untuk pembangunan negeri.

Rangkaian kegiatan Pajak Bertutur Kanwil DJP Suluttenggomalut tahun 2024 dimulai dengan sesi motivasi dari inspirational influencer yaitu Krisana Valerie Sangari sebagai Noni Sulawesi Utara Tahun 2023.

Sebagai seorang inspirational influencer, Krisana turut mengajak anak- anak muda untuk terus mengejar mimpi dan terus mencintai negeri untuk Indonesia Emas 2045.

Setelah materi motivasi, Penyuluh Pajak Melva Karla Yece Pontoh maju ke depan untuk membawakan materi seputar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Melva lalu menganalogikan APBN sebagai dompet.

“Seperti dompet kita juga, ada pemasukan uang (pendapatan negara) dan ada pengeluaran uang (belanja negara). Ibaratnya seperti timbanga,supaya setara harus ditambah dari segi pendapatan dan kita tambahkan pembiayaan,” jelas Melva.

Untuk mencairkan suasana, Stand Up Comedy asal Manado Ell Riklan datang membawakan materi-materi yang mengocok perut. Usai saling tertawa terbahak-bahak, para murid dan Renjani yang hadir langsung mengikuti permainan edukatif.

Permainan ini mengambil inspirasi dari reality show yang sedang banyak digandrungi kawula muda, Clash of Champions dari Ruang Guru. Banyak para peserta yang kebingungan dalam mengerjakan soal, namun tidak sedikit yang akhirnya berhasil menemukan jawabannya.

Berlangsung selama tiga jam, Pajak Bertutur 2024 ditutup dengan manis oleh video rekap acara kegiatan tersebut. Kembali ke tujuan awal, Pajak Bertutur ini memiliki visi untuk menumbuhkan sikap sadar dan taat pajak melalui penanaman nilai-nilai kesadaran pajak dalam proses pembelajaran, mendukung program Inklusi Kesadaran Pajak, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan dalam pembelajaran kesadaran pajak pada dunia pendidikan. (Fernando Rumetor)