Dikatakan Olly, Sulawesi Utara memiliki potensi yang beragam terutama sektor pariwisata dan perikanan yang dapat dioptimalkan untuk mendorong investasi.

Investasi swasta baik berasal dari dalam negeri maupun negara asing diharapkan dapat mendorong multiplier effect bagi perekonomian Sulawesi Utara di tengah kapasitas fiskal pemerintah yang terbatas dan berisiko mengalami realokasi untuk agenda pembangunan lainnya.

Namun demikian potensi yang besar tersebut tidak akan memberikan dampak bagi perekonomian apabila tidak dioptimalkan dengan baik oleh berbagai pihak terkait. Diperlukan inovasi dan koordinasi dari para pemangku kepentingan dalam upaya untuk mendorong identifikasi dan pengembangan berbagai proyek potensial di Sulawesi Utara.

Dengan adanya upaya yang terintegrasi dalam mendorong investasi melalui rangkaian NSIC dan NSIF diharapkan dapat mendorong penciptaan lapangan kerja yang memiliki implikasi langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Utara secara umum.

Dalam kegiatan tersebut turut dilaksanakan peluncuran peta potensi 10 proyek investasi di Sulawesi Utara, kegiatan penandatanganan komitmen bersama perluasan ekspor Sulawesi Utara antara UMKM Ramantha dari Sulawesi utara dengan Chun’an Qiandaohu Shopping Basket Foods Co., Ltd. dari Tiongkok.

Penyelenggaraan NSIF dan Kawanua Digitation 2024 merupakan kolaborasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara dalam kerangka regional investor relations unit (RIRU). (FOTO: istimewa)

Upaya mendorong ekspor selaras dengan upaya Pemerintah Provinsi dalam mendorong peningkatan konektivitas dari Sulawesi Utara ke negara-negara di Asia Pasifik diantaranya pembukaan direct call dari Sulawesi Utara ke Asia Pasifik, diantaranya penerbangan kargo Manado – Narita yang telah beroperasi sejak September 2020 serta pelayaran langsung Bitung – Tiongkok yang telah dibuka sejak Februari 2024.

Adanya direct call tersebut diharapkan dapat memperpendek jalur perdagangan, mendorong efisiensi biaya logistik, dan pada akhirnya berkontribusi terhadap perekonomian wilayah.

Di samping dukungan investasi dan promosi perdagangan, pemerintah juga memandang bahwa digitalisasi memiliki peran yang kunci dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan ekonomi pasca pandemi. Digitalisasi terutama dalam pola perdagangan dan transaksi pembayaran menunjukkan perkembangan yang signfikan pasca pandemi.

Data terkini di akhir semester pertama 2024, menunjukkan jumlah merchant QRIS di Provinsi Sulawesi Utara sudah mencapai 280.129 merchants dan 431.548 pengguna serta 8,5 juta volume transaksi.

Mencermati perkembangan tersebut kegiatan NSIF 2024 turut dirangkaikan dengan kegiatan Kawanua Digital Implementation (Digitation) yang diharapkan dapat mendorong transaksi pembayaran non-tunai, serta mendorong komitmen peningkatan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan daerah.