Sementara itu, Abdullah Mokoginta menekankan bahwa kegiatan hari ini bukan merupakan seremonial semata namun sebagai langkah maju kita bersama dalam meningkatkan stok pangan untuk pengendalian inflasi khususnya di Kotamobagu.
“Atas nama pribadi dan jajaran pemerintah daerah Kota Kotamobagu, kami mengucapkan terima kasih kepada BI Sulut yang telah kesekian kalinya memberi perhatian kepada petani di Kotamobagu. Pada kesempatan kali ini BI Sulut juga menjadi lembaga yang perdana menginisiasi penggunaan teknologi pertanian di lahan petani Kotamobagu,” ujarnya.
“Kami yakin melalui penggunakan teknologi digital ini produktivitas petani akan meningkat dan berdampak pada stok pangan yang tercukupi dengan baik,” sebut Mokoginta.
Setelah melakukan penanaman cabai rawit, Kepala BI Sulut dan Pj Walikota melakukan ujicoba penggunaan smart irrigation system dari Habibi Garden. Pj Walikota Kotamobagu mengawali uji coba dengan menekan tombol di smartphone untuk mengaktifkan sistem penyiraman di seluruh lahan yang kemudian diikuti oleh Kepala BI Sulut.
Setelah tombol ditekan secara otomatis seluruh springkle yang berada di lahan cabai rawit Poktan Berkah mengeluarkan air dan menyiram seluruh bagian tanaman.
Usai kegiatan uji coba selesai dilakukan, para pimpinan diberikan penjelasan terkait sistem kerja teknologi pertanian digital ini oleh Habibi Garden.
“Kami mengapresiasi penerapan perdana penggunaan teknologi digital farming ini dan kami berharap ilmu yang diberikan kepada poktan berkah ini mampu ditularkan ke poktan-poktan lainnya agar petani khususnya di Kotamobagu bisa lebih modern,” tambah Andry dalam kegiatan uji coba teknologi digital pertanian.
Diketahui, Kelompok Tani Berkah adalah kelompok tani binaan Bank Indonesia Sulut sejak tahun 2020. Poktan yang memiliki lahan aktif seluas 11 Ha ini berfokus pada penanaman komoditas bawang merah, cabai rawit dan tomat.
Produktivitas rata-rata poktan ini sebelum menggunakan digital farming untuk bawang merah sebesar 11 ton/ha, tomat 23 ton/ha, dan cabai rawit 8 ton/ha. Dengan bantuan digital farming dari Bank Indonesia Sulut ini diharapkan produktivitas menjadi lebih meningkat.
Acara diakhiri dengan diskusi langsung antara Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara, Pj Walikota Kotamobagu, Kepala Dinas Pertanian Kota Kotamobagu serta para petani lokal mengenai upaya berkelanjutan untuk meningkatkan serta memperluas produksi pertanian di Kota Kotamobagu. (Fernando Rumetor)
Tinggalkan Balasan