JAKARTA – Bank Emas Pegadaian. Investasi emas kini menjadi tren baru bagi masyarakat Indonesia. Di tengah gejolak geopolitik dan perang dagang antara AS dan Tiongkok ini, masyarakat masih kerap berburu emas walau harganya kian melambung tinggi.
Antrean pembeli emas dari dini hingga malam hari memperlihatkan betapa masyarakat kini menyadari pentingnya berinvestasi, terutama pada emas yang merupakan instrumen investasi safe haven.
Namun sebenarnya masyarakat tidak perlu antre atau takut kehabisan stok emas fisik. PT Pegadaian sebagai lembaga jasa keuangan dan pelopor layanan Bank Emas pertama di Indonesia, sudah berpengalaman dalam bisnis emas.
Pegadaian memiliki produk Cicil Emas dan Tabungan Emas Pegadaian, yang memberikan alternatif pembelian emas kepada masyarakat tanpa perlu antre. Menariknya, kedua opsi transaksi kepemilikan emas ini dapat diakses dalam genggaman, melalui Aplikasi Pegadaian Digital.
Direktur TI & Digital Pegadaian, Teguh Wahyono, mengungkapkan bahwa Pegadaian Digital dirancang untuk mempermudah nasabah dalam bertransaksi produk Pegadaian, termasuk investasi.
“Pegadaian Digital hadir untuk memberikan pengalaman yang mudah, cepat, aman, dan tentunya nyaman bagi nasabah dalam bertransaksi produk Pegadaian, termasuk investasi baik Cicil Emas maupun Tabungan Emas,” ujarnya.
“Yang menariknya lagi, dengan memiliki Tabungan Emas Pegadaian, nasabah bisa langsung mendepositokan saldo Tabungan Emas-nya minimal 5 gram di Pegadaian Digital. Jadi nasabah tidak hanya mendapatkan gain dari peningkatan harga emas, namun juga imbal hasil dari saldo emas yang didepositokan,” kata Teguh.
Investasi dalam bentuk Tabungan Emas kini menjadi salah satu pilihan yang banyak diminati masyarakat. Sebagai lembaga finansial non-perbankan yang genap berusia 124 tahun, Pegadaian menjamin keamanan proses transaksi Tabungan Emas yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Seiring dengan tren berburu emas, Pegadaian mencatat kenaikan penjualan Tabungan Emas yang cukup signifikan sebesar Rp1 triliun dengan total saldo 552 kg sepanjang 15–22 April 2025. Nilai transaksi tersebut mengalami peningkatan sebesar 93,4% dibanding periode sama bulan lalu.
Tinggalkan Balasan