MANADO – Staf Khusus Gubernur Sulawesi Utara Bidang Pariwisata, Drevy D. Malalantang mengadakan pertemuan strategis dengan Rektor serta pimpinan/perwakilan perguruan tinggi se-Sulut, yang bernaung dibawah Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Seluruh Indonesia (ABP-PTSI).
Pertemuan yang digelar pada Kamis (15/5/2025) di Lantai 6 Kantor Gubernur Sulut ini membahas kolaborasi bersama dalam pengembangan desa, terutama desa wisata di bumi nyiur melambai.
Inisiatif ini merupakan bagian dari dukungan terhadap program Gubernur Sulut, Yulius Selvanus untuk mewujudkan Sulut yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan, melalui Misi Gubernur YSK pada Bidang Pariwisata dan Pengembangan Kualitas SDM.
Pertemuan ini menekankan sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam tiga aspek utama: Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan amenitas, atraksi wisata, dan kualitas SDM serta penguatan ekonomi lokal melalui kegiatan pariwisata.
Ketua Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta (ABP-PTSI) Sulut, Drs. Teddy Manueke, menyatakan, langkah awal yang bakal dilakukan adalah menginventarisasi seluruh potensi pariwisata di Sulut.
“Termasuk desa wisata yang sudah ada maupun desa-desa yang lain yang nantinya akan kita start-up, dengan konsep pariwisata yang ideal agar dapat dikolaborasikan dan dikembangkan menjadi desa wisata,” tuturnya.
Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan untuk menjalin kerja sama antara pemerintah daerah dengan perguruan tinggi guna membangun pariwisata dan desa wisata di Sulawesi Utara ujar Manueke.
Drevy Malalantang selaku Staf khusus Gubernur Bidang Pariwisata menyambut baik inisiatif ABPT PTSI dan para pimpinan Perguruan Tinggi ini. Malalantang yang juga Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata (STIEPAR) Manado, mengatakan bahwa hal ini merupakan sebuah spirit untuk mengimplementasi program Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Diktisaintek), yakni Gerakan “Kampus Berdampak” yang belum lama ini telah diluncurkan oleh Kemendiktisaintek.
“Saatnya kampus hadir ditengah masyarakat, menjadi mitra yang berjuang bersama menjadi simpul transformasi sosial dan memiliki keberpihakan yang solutif. Kampus yang maju adalah kampus yang berdampak,” sebut Malalantang. (Fernando/*)
Tinggalkan Balasan