
Jakarta, 17 Agustus 2025 – Kiprah membanggakan kembali ditunjukkan oleh para putra-putri terbaik Sulawesi Utara di panggung nasional.
Setelah Hanny Jost Pajouw diangkat menjadi Komisaris di PT Pertamina Gas (Pertagas), anak usaha PT Pertamina (Persero), Sulawesi Utara kembali dikenal melalui kiprah putra – putri terbaik di tingkat nasional. Kali ini dalam peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke – 80, di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/08/25).
Bianca Alessia Christabella Lantang, Brigjen Pol Christ Reinhard Pusung, dan Ai Firman Mustika SH MH berhasil menjadi bagian dari Upacara Kenegaraan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80. Ketiga putra – putri asal Sulawesi Utara tersebut hadir dengan peran yang berbeda, namun tetap membawa kebanggaan yang sama bagi Sulawesi Utara.

Setelah bertahun – tahun daerah Sulawesi Utara absen sebagai pembawa baki Sang Saka Merah Putih, Bianca Alessia Christabella Lantang, siswi SMA Lentera Harapan Tomohon, akhirnya berhasil kembali mengemban tugas mulia tersebut. Putri dari Fransiskus Lantang dan Fike Rondonuwu yang lahir di Manado pada 28 Februari 2009 menyelesaikan tugas dengan baik dan mencatat sejarah yang akan terus dikenang dengan baik.
Dikenal aktif di bidang seni dan olahraga, Bianca menunjukkan performa istimewa selama proses seleksi. Kecintaannya terhadap tari dan olahraga voli membentuk kepercayaan diri yang kuat. Ia bahkan berhasil memikat dewan juri lewat penampilan Tari Kis-Kis, karya koreografer Sophian Clifford Mangundap, yang menjadi salah satu penampilan unggulannya sebelum dinyatakan lolos sebagai Paskibraka Nasional.
Tidak hanya Bianca, momen bersejarah juga diramaikan oleh Brigjen Pol. Christ Reinhard Pusung, S.I.K., M.Han., M.H., yang tampil memimpin langsung Tari Kabasaran — sebuah tarian perang tradisional khas Minahasa — saat Upacara Penurunan Bendera di Istana Merdeka.
Sebanyak 200 penari ikut ambil bagian dalam penampilan kolosal tersebut, yang memukau tamu undangan dan disaksikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Brigjen Pusung, yang kini menjabat sebagai Kepala BNN Provinsi Sulawesi Tenggara sekaligus Ketua Umum Paimpuluan Ne Tonsea (PNT), memimpin dari barisan depan dengan penuh wibawa.
“Tari Kabasaran yang tampil di momen sakral ini adalah bentuk nyata pelestarian budaya. Ini bukan hanya kebanggaan Minahasa, tapi seluruh Indonesia,” ujar Brigjen Pusung.
Dalam barisan tamu kehormatan, hadir pula Ai Firman Mustika, S.H., M.H., Direktur Utama RajaOpera.com, yang diundang langsung oleh Presiden Prabowo. Mengenakan pakaian adat Minahasa, Firman hadir sebagai bentuk kecintaan terhadap budaya dan tanah kelahiran.
“Dari Istana Negara, saya mengucapkan Dirgahayu ke-80 untuk Republik Indonesia. Kepada rekan-rekan Purna Paskibraka, khususnya angkatan 2005, mari terus menjaga semangat nasionalisme,” ucap Firman, yang juga dikenal sebagai akademisi, pengacara, serta Sekretaris Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Manado.

Tiga figur ini — Bianca, Brigjen Pusung, dan Firman Mustika — tidak hanya berbagi latar sebagai Purna Paskibraka, tetapi juga menunjukkan kontribusi nyata dalam mengharumkan nama Sulawesi Utara di panggung nasional.
Brigjen Pusung adalah alumnus Paskibraka 1992, Firman Mustika dari angkatan 2005, dan kini Bianca meneruskan jejak tersebut di tahun 2025. Sebuah generasi lintas waktu yang membuktikan bahwa dedikasi untuk bangsa dan daerah tak pernah lekang oleh zaman.
Tinggalkan Balasan