MANADO – Bank Indonesia (BI) terus memperkuat pembangunan ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dengan menggandeng para responden dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk pelaku usaha lokal.

Kepala Perwakilan BI Sulut, Joko Supratikto, menjelaskan bahwa pihaknya memanfaatkan data dari responden melalui berbagai survei yang dilakukan secara rutin.

“Data yang dikumpulkan dari responden, baik konsumen maupun pelaku UMKM, sangat penting untuk analisis dan perumusan kebijakan ekonomi,” ujarnya di Manado.

Informasi yang diperoleh mencerminkan kondisi ekonomi terkini, mulai dari keuangan UMKM, pola belanja konsumen, hingga dinamika dunia usaha.

Data ini kemudian dianalisis untuk memahami tren ekonomi serta memproyeksikan arah pertumbuhan ke depan.

“Survei ini menjadi semacam kompas yang membantu BI menjaga stabilitas dan mendorong terciptanya ekonomi yang berkelanjutan,” tambah Joko.

Responden dinilai sebagai sumber utama data primer yang sangat dibutuhkan BI. Salah satu survei andalan yang dilakukan adalah Survei Laporan Keuangan UMKM (SLKU), yang bertujuan merekam kinerja keuangan sektor UMKM di berbagai daerah di Indonesia.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi para responden, BI rutin menggelar kegiatan Temu Responden. Ajang ini tidak hanya menjadi momen penghargaan, tetapi juga forum untuk berbagi pengetahuan serta mengevaluasi pelaksanaan survei.

Tahun ini, Temu Responden digelar di Kabupaten Minahasa Selatan dengan mengusung tema “Bentenan: Bangun Ekonomi Sulut Melalui Temu Responden Bank Indonesia”.

Puluhan responden, mayoritas merupakan pedagang pasar tradisional, ikut ambil bagian dalam program Bentenan 2025 tersebut. (nando/*)