MANADO – Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Utara (BI Sulut) mengajak masyarakat untuk beralih ke transaksi nontunai sebagai langkah pencegahan peredaran uang palsu di daerah tersebut.

“Kami terus mengimbau masyarakat menggunakan transaksi nontunai karena lebih aman dan kini sudah tersedia di berbagai tempat,” ujar Kepala Perwakilan BI Sulut, Joko Supratikto, di Manado, Senin (8/9).

Menurut Joko, transaksi nontunai mengurangi kontak langsung dengan uang fisik, sehingga risiko peredaran uang palsu dapat ditekan.

“Pembayaran digital jauh lebih praktis, efisien, dan aman dibandingkan pembayaran tunai,” sebut Joko.

Meski demikian, BI tetap mengingatkan masyarakat yang masih menggunakan uang tunai agar selalu memeriksa keaslian uang dengan metode 3D.

Perta ialah Dilihat (warna dan fitur keamanan), Diraba (tekstur dan permukaan uang), serta Diterawang (benang pengaman dan hologram).

Joko juga menyebutkan bahwa penggunaan metode pembayaran digital seperti QRIS, transfer bank, dan kartu debit/kredit akan semakin meminimalkan risiko penerimaan uang palsu di masyarakat. (*)