MANADO – Kinerja perbankan di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada Juni 2025 mencatat pertumbuhan positif di sejumlah indikator utama.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara (Sulutgomalut) menunjukkan peningkatan baik secara tahunan (year-on-year/YoY) maupun bulanan (month-to-month/mtm).

“Total aset perbankan di Sulut mencapai Rp102,93 triliun, tumbuh 4,93% (YoY) dan 1,53% (mtm),” ucap Kepala OJK Sulutgomalut, Winter Sianipar dalam media update pada Selasa (16/9/2025).

Sementara itu, lanjutnya, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun mencapai Rp34,30 triliun, naik 4,92% (YoY) dan 3,60% (mtm), menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan semakin solid.

Dari sisi penyaluran kredit, perbankan di Sulut mencatat total Rp54,18 triliun, dengan pertumbuhan 4,64% (YoY) dan 0,27% (mtm).

Meski pertumbuhannya sedikit lebih rendah dibanding aset dan DPK, hal ini tetap mengindikasikan perbankan di daerah mampu menjaga penyaluran kredit yang sehat.

Di sisi lain, Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal perbankan juga terjaga pada level yang cukup baik. Untuk bank umum, CAR tercatat 18,96%, sedangkan di BPR mencapai 23,34%.

“Dari sisi Loan to Deposit Ratio (LDR), angka di Sulut berada di level 157,96%, turun dari angka 163,21% di bulan Mei 2025,” beber Robert.

Sementara itu, Non-Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah di Sulut tercatat 2,55%, sedikit lebih tinggi dibanding angka nasional 2,44%, namun masih berada di bawah ambang batas yang ditetapkan OJK yaitu 5%.

Menurut Robert, capaian ini menunjukkan bahwa sektor perbankan di Sulut tetap tumbuh positif di tengah tantangan ekonomi global, dengan indikator utama yang masih terjaga di level sehat. (nando)