TALIABU – PT Pegadaian kembali menegaskan komitmennya untuk hadir hingga ke pelosok negeri demi mewujudkan layanan keuangan yang inklusif dan merata.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya besar Pegadaian dalam mengEmaskan Indonesia melalui pemerataan akses layanan keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Kali ini, tim Pegadaian Kantor Wilayah V Manado bersama perwakilan dari Kantor Pusat Divisi Jaringan dan Operasional melakukan perjalanan panjang menuju Pulau Taliabu, Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara, guna menjajaki pembukaan outlet Pegadaian pertama di daerah tersebut.
Untuk tiba di Pulau Taliabu, tim Pegadaian harus menempuh perjalanan laut dari Luwuk. Sesampainya di Taliabu, tim tidak hanya melangsungkan pertemuan resmi, tetapi juga langsung turun ke lapangan.
Mereka menyusuri pasar tradisional, mengamati pusat-pusat keramaian, dan berdialog langsung dengan masyarakat guna melihat sejauh mana antusiasme warga terhadap rencana kehadiran Pegadaian.
Hasil pengamatan dan wawancara singkat menunjukkan fakta yang cukup memprihatinkan: sebagian masyarakat masih bergantung pada pinjaman dari rentenir dengan bunga yang sangat tinggi. Kondisi ini semakin mempertegas urgensi kehadiran Pegadaian di Taliabu sebagai solusi keuangan yang lebih sehat, aman, dan berpihak kepada masyarakat kecil.
Kebutuhan akan layanan keuangan yang lebih adil tersebut sejalan dengan potensi besar yang dimiliki Desa Bobong dan sekitarnya sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian Taliabu.
Meskipun tingkat keramaian kota belum setara dengan wilayah perkotaan besar lainnya, geliat ekonomi masyarakat Taliabu tetap dipandang prospektif dan siap untuk bertumbuh bersama hadirnya Pegadaian.
Dalam audiensi resmi bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu, Pratikno, Pemimpin Wilayah PT Pegadaian Kanwil V Manado yang membawahi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku Utara, dan Papua, menegaskan komitmen Pegadaian untuk melayani hingga ke pelosok.
“Kehadiran kami di Pulau Taliabu adalah bentuk nyata komitmen Pegadaian untuk melayani masyarakat tanpa batas. Kami menempuh perjalanan panjang, lebih dari 14 jam menggunakan kapal laut, lalu menyusuri jalanan Taliabu untuk melihat langsung denyut kehidupan masyarakat,” jelasnya.
“Dari hasil wawancara, kami menemukan masih banyak masyarakat yang terjerat pinjaman rentenir dengan bunga sangat tinggi. Fakta ini membuat kami semakin yakin bahwa Pegadaian sangat dibutuhkan di sini,” tutur Pratikno.
Dengan jumlah penduduk usia produktif lebih dari 43 ribu jiwa, Pulau Taliabu menyimpan potensi ekonomi yang luar biasa. “Kami optimistis, pada akhir tahun 2025 atau awal tahun 2026, outlet Pegadaian dapat resmi hadir di Taliabu,” ungkapnya.
Pegadaian tidak hanya membuka kantor, tetapi membawa misi besar yakni menghadirkan akses layanan keuangan yang aman, terjangkau, serta mendukung program pemerintah daerah dalam meningkatkan literasi keuangan dan kesejahteraan masyarakat.
“Kehadiran Pegadaian di Taliabu adalah investasi sosial, ekonomi, sekaligus komitmen kami untuk membangun Indonesia dari wilayah timur,” pungkas Pratikno.


Tinggalkan Balasan