MANADO – Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Utara mencatat pertumbuhan signifikan dalam transaksi ekonomi dan keuangan digital di wilayah Sulut sepanjang tahun 2025.
Digitalisasi sistem pembayaran semakin diterima masyarakat, tercermin dari meningkatnya penggunaan berbagai kanal pembayaran digital, termasuk BI-RTGS, BI-FAST, QRIS, dan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) seperti Kartu Kredit dan Kartu ATM.
Data Bank Indonesia menunjukkan bahwa preferensi masyarakat Bumi Nyiur Melambai terhadap transaksi digital terus menguat.
Nominal transaksi BI-FAST dan BI-RTGS mengalami pertumbuhan yang konsisten, sementara transaksi QRIS mencatat lonjakan dengan total 332.045 merchant dan 503.301 pengguna hingga Agustus 2025.
Kepala Perwakilan BI Sulut, Joko Supratikto, menjelaskan bahwa peningkatan ini tidak lepas dari sinergi antara BI, perbankan, pemerintah daerah, dan pelaku usaha untuk memperluas akses digital di masyarakat.
Dikatakannya, digitalisasi sistem pembayaran di Sulawesi Utara menunjukkan perkembangan yang sangat positif sepanjang tahun 2025 ink.
“Pertumbuhan pengguna QRIS dan peningkatan transaksi digital ini sejalan dengan komitmen BI untuk mendorong efisiensi, inklusi keuangan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah,” ungkap Joko.
Sejumlah program sinergi juga terus dilakukan untuk memperluas akseptasi digital di Sulut, mulai dari Pageant Sulut, Safari Ramadhan, Festival Kuliner, hingga kegiatan olahraga Air Force Run 2025.
Selain itu, berbagai program kompetisi seperti lomba untuk siswa SMA/SMK dan dukungan kepada UMKM turut digelar untuk mendorong literasi digital di kalangan masyarakat.
Dalam koordinasi pelaksanaan program, BI Sulut menggandeng PJP Bank dan Non-Bank, komunitas merchant, pemerintah daerah, hingga penyedia layanan publik.
Upaya ini diharapkan memperkuat ekosistem pembayaran digital agar semakin inklusif dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk hingga ke daerah pelosok.
“Kami akan terus berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan agar transformasi digital di sektor pembayaran tidak hanya memudahkan transaksi, tetapi juga menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara,” tutup Joko.
Dengan tren positif ini, BI Sulut optimistis digitalisasi sistem pembayaran akan semakin memperkuat fondasi perekonomian daerah dan meningkatkan daya saing Sulut di era ekonomi digital. (nando)
Tinggalkan Balasan