Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Dr. Saidah Sakwan, MA, menyampaikan bahwa pengadaan kapal ini juga mempertimbangkan keterbatasan sumber daya medis di wilayah perbatasan.
“Membangun fasilitas gedung Rumah Sehat BAZNAS di wilayah kepulauan perbatasan kerap terkendala SDM medis dan logistik. Karena itu, kapal layanan kesehatan bergerak menjadi solusi paling relevan dan adaptif dengan kondisi geografis masyarakat di Sangihe dan Talaud,” ujar Saidah.
Menurutnya, kapal RSB ini menambah sebaran layanan kesehatan RSB di seluruh Indonesia yang saat ini ada di 38 titik daerah baik kota maupun kabupaten, salah satunya adalah gedung RSB Sambas yang berada di Kalimantan Barat, perbatasan Malaysia.
“Kami ingin memastikan masyarakat di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) mendapatkan akses layanan kesehatan yang setara dengan masyarakat di wilayah lainnya. Ini adalah bentuk kehadiran negara melalui zakat yang dikelola secara profesional,” lanjut Saidah.
“Kolaborasi ini adalah contoh nyata sinergi antara pemerintah dan lembaga zakat dalam membangun kesejahteraan umat. Kami berharap program ini menjadi model replikasi di wilayah perbatasan lainnya di Indonesia,” tutupnya.
Kegiatan penyerahan kapal layanan kesehatan bergerak RSB ini BAZNAS didukung oleh Kemendagri, BNPP, Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, BAZNAS Provinsi Sulawesi Utara dan Walikota Manado sebagai tuan rumah dibantu juga oleh dinas terkait Kota Manado. (nando/*)


Tinggalkan Balasan