MANADO – Selama pelaksanaan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 di Sulawesi Utara yang berlangsung sejak September hingga Oktober, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) mencatat capaian positif berupa pembukaan 2.362 rekening baru, 196 rekening efek, dan 584 kredit atau pembiayaan baru.
Kepala OJK Sulutgo, Robert Sianipar, mengatakan seluruh rangkaian kegiatan BIK 2025 di Sulawesi Utara dilaksanakan secara masif oleh OJK bersama industri jasa keuangan dan berbagai pemangku kepentingan.
“Seluruh kegiatan ini diarahkan untuk meningkatkan literasi keuangan, mendorong pembukaan rekening, serta memperluas akses keuangan secara merata bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujar Robert saat membuka acara puncak BIK 2025 di Atrium Megamall Manado, Jumat (24/10/2025).
Robert menjelaskan, pelaksanaan BIK secara nasional memiliki beberapa tujuan utama. Antara lain, membuka akses keuangan bagi masyarakat, terutama di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Kemudian mengampanyekan budaya menabung, meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan, serta memperkuat aliansi strategis antar-stakeholder untuk memperluas literasi dan perlindungan konsumen keuangan.
Di Sulawesi Utara, OJK Sulutgo juga aktif menggelar berbagai kegiatan edukasi keuangan, termasuk pembentukan Duta Literasi Keuangan, pemanfaatan SiMOLEK (Sarana Edukasi Keuangan Bergerak), serta pengembangan program ekonomi daerah yang mendukung pertumbuhan UMKM.
“Sejak Januari hingga saat ini, kami telah melaksanakan 91 kegiatan edukasi yang menjangkau sekitar 695.910 peserta, bersama industri jasa keuangan dan para pemangku kepentingan. Dari jumlah tersebut, 18 kegiatan di antaranya fokus pada perluasan akses keuangan bagi 4.527 peserta,” jelas Robert.
Puncak perayaan BIK 2025 diwarnai dengan penyelenggaraan Financial Expo (FinEXPO) Sulut 2025 pada 24–25 Oktober di Manado. Kegiatan ini menampilkan 25 booth pameran dari berbagai lembaga jasa keuangan seperti perbankan, perusahaan pembiayaan, pasar modal, asuransi, pergadaian, hingga partisipasi dari Bank Indonesia.
“FinEXPO ini bukan sekadar pameran, tetapi merupakan wadah interaksi, edukasi, dan kolaborasi antara OJK, Bank Indonesia, serta lembaga jasa keuangan untuk memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan formal,” tambah Robert.
Melalui momentum BIK, OJK Sulutgo mengajak seluruh pihak untuk terus memperkuat literasi keuangan masyarakat agar setiap individu mampu mengambil keputusan finansial yang bijak, memperluas inklusi hingga pelosok daerah, serta mengoptimalkan peran sektor jasa keuangan sebagai penggerak ekonomi daerah, terutama dalam mendukung UMKM dan komoditas unggulan.
Acara puncak turut dihadiri Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Joko Supratikto, Asisten II Pemprov Sulut, Direktur Utama Bank Sulutgo Revino Pepah, serta sejumlah perwakilan industri perbankan di wilayah Sulawesi Utara. (nando/*)


Tinggalkan Balasan