MANADO – PT Pegadaian terus memperkuat transformasi digitalnya melalui peluncuran aplikasi Tring!, yang kini resmi diperkenalkan di berbagai kota besar di Indonesia, termasuk Manado.

Kehadiran aplikasi ini disambut antusias masyarakat, menandai langkah besar Pegadaian dalam menghadirkan layanan keuangan yang lebih modern dan mudah diakses.

Direktur Manajemen Risiko, Legal, Kepatuhan, dan Umum Pegadaian, Ismail Ilyas, menyampaikan apresiasinya terhadap sambutan masyarakat Sulawesi Utara, terlebih khusus Kota Manado, terhadap Festival Tring.

“Saya sangat apresiatif melihat antusias masyarakat Manado terhadap kegiatan ini. Mudah-mudahan ini bisa menjadi pertanda bahwa aplikasi Tring dapat diterima dengan baik di Manado,” ujar Ismail saat ditemui dalam penutupan Festival Tring di Manado, Minggu (26/10/2025).

Festival Tring sendiri digelar secara serentak di 12 kota besar di Indonesia, seperti Medan, Pekanbaru, Makassar, Balikpapan, Surabaya, dan Jakarta.

Ismail mengatakan bahwa aplikasi Tring merupakan penyempurnaan dari dua aplikasi sebelumnya, yakni PDS (Pegadaian Digital Service) dan PSD (Pegadaian Syariah Digital).

“Secara korporat, kami menargetkan hingga akhir tahun ini ada sekitar 4 juta pengguna Tring di seluruh Indonesia. Melihat animo masyarakat seperti di Manado ini, kami optimis target itu bisa tercapai,” tambahnya.

Selain memperkenalkan aplikasi Tring, Pegadaian juga tengah mengembangkan inovasi baru berupa ATM Emas, yang saat ini sedang dalam tahap uji coba di Jakarta.

“Melalui ATM Emas, nasabah bisa menarik emas fisik sesuai saldo di aplikasi Tring — mulai dari 1 gram hingga 10 gram. Setelah piloting di Jakarta, kami berharap bisa memperluas pemasangan ke seluruh Indonesia, termasuk di Manado,” jelas Ismail.

Menurutnya, hingga akhir tahun 2025, Pegadaian berencana memasang 15 hingga 18 unit ATM Emas di beberapa cabang pilihan di berbagai wilayah.

Lebih lanjut, Ismail menjelaskan bahwa Pegadaian memiliki cadangan emas yang kuat dan mencukupi untuk mendukung layanan digital ini.

“Saat ini, total cadangan emas di Pegadaian sekitar 20 ton, dengan 1,4 ton di antaranya berasal dari program deposito emas. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir soal ketersediaan fisik emas karena setiap transaksi selalu dijamin ketersediaannya,” tegasnya.

Dalam strategi korporatnya, Pegadaian kini fokus menyasar kalangan milenial dan Gen Z, yang dinilai memiliki potensi besar untuk pertumbuhan jangka panjang.

“Selama ini, sekitar 60 persen nasabah Pegadaian berusia di atas 50 tahun. Karena itu, kami melakukan shifting ke generasi muda agar mereka lebih mengenal produk Pegadaian,” ungkap Pemimpin Wilayah Pegadaian Kanwil V Manado, Pratikno.

Selama pelaksanaan Festival Tring pada 24-26 Oktober 2025 di Manado, tercatat sekitar 2.000 pengguna baru berhasil melakukan aktivasi aplikasi.

Pratikno pun menegaskan komitmen Pegadaian untuk terus melakukan edukasi dan literasi keuangan kepada masyarakat.

“Kami akan terus menjaga semangat ini dengan kegiatan serupa di tahun 2026 nanti, agar masyarakat semakin melek digital dan menjadikan Tring sebagai solusi finansial yang terpercaya,” tutupnya. (nando)